Show simple item record

dc.contributor.advisorHanindya Kusuma Artati, S.T., M.T
dc.contributor.authorLoga Mauludvi Rahmanta, 13511287
dc.date.accessioned2018-06-25T10:24:11Z
dc.date.available2018-06-25T10:24:11Z
dc.date.issued2018-06-05
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/7954
dc.description.abstractAnalisis stabilitas lereng dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan suatu lereng. Peningkatan stabilitas lereng dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan perkuatan soil nailing. Soil nailing adalah metode perbaikan tanah alami dengan cara menancapkan batang-batang baja, bamboo, dan mini pile. Penelitian ini bersifat teoritis dimodelkan dengan menggunakan program geoslope. Analisis menggunakan program geoslope akan dibandingkan dengan perhitungan manual metode Fellenius dan metode Taylor pada lereng tanpa perkuatan. Sementara pada lereng dengan perkuatan soil nailing, analisis dengan menggunakan program geoslope akan dibandingkan dengan perhitungan manual metode baji (wedge). Kemudian dalam perhitungan juga dilakukan analisis stabilitas internal terhadap putus tulangan dan cabut tulangan, sedangkan analisis stabilitas eksternal terhadap penggeseran. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari analisis menggunakan perhitungan manual metode Fellenius menghasilkan nilai SF sebesar 0,76 < 1,5, untuk metode Taylor menghasilkan nilai SF sebsesar 0,88 < 1,5 dan untuk program geoslope sebesar 0,86 < 1,5. Sedangkan untuk analisis perkuatan lereng menggunakan metode Baji (wedge) dengan ketinggian 14 meter dan jarak nail 2 meter menghasilkan nilai SF 1,6, ketinggian 14 meter dan jarak nail 1 meter menghasilkan SF sebesar 2,1, ketinggian 19 meter dan jarak nail 1 meter menghasilkan SF sebesar 2,44, dan ketinggian 25 meter menghasilkan SF sebesar 2,5. Untuk analisis perkuatan lereng menggunakan program Geoslope menghasilkan nilai SF untuk pemasangan ketinggian 14 meter dan jarak nail 2 meter akibat dan tanpa beban gempa sebesar 0,793 < 1,5 dan 1,6 > 1,5, SF untuk pemasangan ketinggian 14 meter dan jarak nail 1 meter akibat dan tanpa beban gempa sebesar 6,166 > 1,5 dan 1,2 < 1,5, SF untuk pemasangan ketinggian 19 meter dan jarak nail 1 meter akibat dan tanpa beban gempa sebesar 5,928 > 1,5 dan 1,813 > 1,5, SF untuk pemasangan ketinggian 25 meter dan jarak nail 1 meter akibat dan tanpa beban gempa sebesar 8,025 > 1,5 dan 2,002 > 1,5. Dari hasil analisis ditemukan perbedaan SF antara analisis manual (meted Baji) dan analisis menggunakan program Geoslope. Disebabkan karena metode Baji (wedge) menggunakan bidang gelincir longsor Planas dan analisis program Geoslope menggunakan bidang gelincir longsor berbentuk lingkaran sedangkan perbedaan hasil analisis perhitungan lereng tanpa perkuatan baik secara manual ataupun menggunakan program Geoslope hasilnya tidak berbeda jauh karena persamaan dalam menentukan bidang gelincir.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis stabilitas lerengen_US
dc.subjectPerkuatan lerengen_US
dc.subjectSoil nailingen_US
dc.subjectFelleniusen_US
dc.subjectTayloren_US
dc.subjectMetode baji (wedge)en_US
dc.titleANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN SOIL NAILING MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN FELLENIUS DAN TAYLOR SERTA PROGRAM GEOSLOPE (ANALYSIS OF SLOPE STABILITY REINFORCED WITH SOIL NAILING USING FELLENIUS AND TAYLOR METHODS AND GEOSLOPE PROGRAM) Studi Kasus Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantulen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record