dc.contributor.advisor | Tuti sumarningsih, Dr.Ir.,M.T. | |
dc.contributor.author | Saharuddin, 12511357 | |
dc.date.accessioned | 2018-05-31T13:02:20Z | |
dc.date.available | 2018-05-31T13:02:20Z | |
dc.date.issued | 2018-05-23 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/7723 | |
dc.description.abstract | Perkembangan pembangunan proyek konstruksi di Indonesia saat ini sangat pesat. Dapat di
lihat dari banyaknya proyek konstruksi yang diadakan oleh pemerintah saat ini. Oleh karena itu
banyak hal yang harus di perhatikan di dalam suatu bangunan proyek konstruksi, mulai dari tenaga
kerja, alat atau mesin, dan material. Salah satunya plester dinding, adalah pekerjaan finishing atau
bersifat nonstruktur. Terlebih saat ini telah banyak teknologi yang mengembangkan metode
shotcrete. Salah satunya alat lepo adalah teknologi metode shotcrete yang dibuat agar dapat
mepermudah dalam pekerjaan plester dinding. Oleh karena itu maka alat tersebut perlu dianalisis
dari segi waktu dan biaya.
Penelitian ini dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung dilapangan, sehingga
analisis yang dilakukan berdasarkan data dilapangan. Makapengambilan data dilakukan pada salah
satu proyek pembangunan yang menggunakan teknologi alat tersebut. Analisa biaya diambil sesuai
dengan biaya yang dikeluarkan selama pekerjaan yaitu dari biaya alat, tenaga kerja dan bahan.
Sedangkan analisa waktu diambil berdasarkan lama pekerjaan plester dinding tersebut. Setelah
didapatkan hasil biaya dan waktu, kemudian dibandingkan menurut SNI-2873-2008.
Pada perbandingan pekerjaan plester dinding menggunakan metode konvensional dan
dengan menggunakan alat lepo diketahui bahwa biaya yang lebih ekonomis adalah dengan
menggunakan alat lepo. Selisih biaya dari kedua metode tersebut sebesar Rp 12.758 / m². Waktu
yang digunakan pada pekerjaan plester dinding menggunakan alat lepo lebih efisien daripada
menggunakan metode konvensional. Hal tersebut dikarenakan tingginya produktivitas pada
pekerjaan plester menggunakan alat lepo dari pada menggunakan metode konvensional.Biaya
pekerjaan plester dinding menurut perhitungan SNI-2873-2008 lebih mahal daripada biaya
perhitungan pekerjaan plester dinding menggunakan metode konvensional maupun dengan
menggunakan metode shotcrete. Meskipun seperti itu hasil dari perhitungan biayanya, namun
belum tentu kualitas data dilapangan lebih baik dari pada perhitungan menurut SNI-2873-2008. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Pekerjaan Plester | en_US |
dc.subject | Metode Shotcrete | en_US |
dc.title | PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PADA PEKERJAAN PLESTER DINDING MENGGUNAKAN METODE KOVENSIONAL DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOTCRETE (COMPARISON OF COST AND TIME IN WALL PLASTERING JOB USING CONVENTIONAL METHOD AND SHOTCRETE METHOD) | en_US |
dc.type | Undergraduate Thesis | en_US |