| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran antara kepemimpinan autentik dan modal psikologis terhadap perilaku kerja inovatif karyawan. Hipotesis yang diajukan adalah kepemimpinan autentik dan modal psikologis akan menjadi prediktor bagi perilaku kerja inovatif pada karyawan. Selanjutnya kepemimpinan autentik akan berhubungan positif dengan perilaku kerja inovatif karyawan, serta modal psikologis akan berhubungan positif dengan perilaku kerja inovatif karyawan. Penelitian ini melibatkan 114 karyawan otomotif di Yogyakarta. Data penelitian ini diambil menggunakan skala kepemimpinan autentik yang diadaptasi oleh peneliti dari skala ALQ (Authentic Leadership Questionnaire) menurut Walumbwa, Avolio, Gardner, Wernsing, dan Peterson (2008), skala modal psikologis diadaptasi oleh peneliti dari skala PCQ (Psychological Capital Questionnaire) menurut Luthan, Avolio, Avey, dan Norman (2007), serta skala perilaku kerja inovatif yang diadaptasi oleh peneliti dari skala IWB (Innovative Work Behavior Questionnaire) menurut Spiegelaere, Gyes, Tom dan Geert (2012) berdasarkan kajian De Jong dan Den Hartog (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan autentik dan modal psikologis menjadi prediktor terhadap perilaku kerja inovatif karyawan sebesar 42 %, dengan nilai R = 0.656, dan nilai R2= 0,420, serta nilai p = 0.000. Selanjutnya terdapat hubungan positif antara kepemimpinan autentik dengan perilaku kerja inovatif karyawan dengan nilai r = 0,329 dan r2 = 0,108 serta nilai p = 0,000. Ada hubungan positif antara modal psikologis dengan perilaku kerja inovatif karyawan dengan nilai r = 0,656 dan r2 = 42,9 serta nilai p = 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis penelitian ini diterima. | en_US |
