dc.description.abstract | Perencanaan tampang suatu elemen struktur merupakan saiah
satu usaha untuk mendapatkan dimensi tampang seefisien mungkin.
Dari nasi! perencanaan tersebut akan diketahui kekuatan suatu elemen
struktur untuk mendukung beban-beban yang ada.
Safah satu persyaratan yang ditetapkan oleh SK SNI T-15-1991-03 dan
ACI Building CODE dalam mendisain atau merencanakan suatu
tampang elemen lentur beton bertulang yang harus dipenuhi adalah
kekuatan lentur dan mengacu pada "Daktiiitas minimum".
Daktiiitas ini digambarkan sebagai kelengkungan uitimit pada tampang
serta berhubungan dengan regangan tarik uitimit baja tuiangan e?ii.
Daiam kasus balok tampang T pada struktur balok sederhana
yang menerima beban dan momen reiatif besar sering mengalamt
lendutan yang besar. Pada prinsipnya daktiiitas suatu elemen lentur
beton bertulang tampang T dicapai bilaman penampang tersebut
rnengandung sejumiah baja tuiangan tarik (As) kurang dari yang
diperlukan untuk mencapai keseimbangan regangan (A^) SK SNI T-15-
1991-03 dan ACI Building CODE mendefinisikan daktiiitas tersebut
dengan batasan sebagai berikut:
As < Asanas
dengan As,max = 0,75 ASb
Pada kenyataannya, perencanaan balok tampang T tersebut
mempunyai kesulttan dalam memenuhi ketentuan mengenai persyaratan
daktiiitas minimum
yang ditetapkan dalam ACI Building CODE dan SK SNI T-15-1991-03.
Disain usulan menawarkan suatu soiusi yang dapat mengurangi
besarnya lendutan pada balok yang didisain mengacu pada kedua
standar atau ketetapan tersebut di atas.
Prinsip dari disain usulan adalah mereduksi harga regangan baja tarik
balok tampang T (ssu,t) yang terjadi dengan nilai regangan baja tuiangan
tarik tampang empat persegi panjang (ebu,r). Dengan reduksi nilai
regangan baja tuiangan tarik tersebut diharapkan lendutan pada balok
tampang T dapat dikurangi. | en_US |