Show simple item record

dc.contributor.authorSutopo, Moh. Cahyadi, 96310212
dc.contributor.authorDamarasih, Happy, 95310230
dc.date.accessioned2018-05-16T14:53:28Z
dc.date.available2018-05-16T14:53:28Z
dc.date.issued2004-02-09
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7367
dc.description.abstractBeion Aspal (AC) adalah salah satu bahan lapis permukaan (surface course) pada perkerasan lenturyang sangat populer di Indonesia, namun pada campuran Beton Aspal dijumpaikclemahan berupa gradasi rapatyang cenderung menghasilkan film aspal lebih lipis schingga herpengaruh pada rendahnya nilai durahi/itas. Pemanfaatan Relona sebagai bahan lambah pada campuran Beton Aspal (AC) untuk lapis perkerasan merupakan salah satu upaya pemanfaatan sumber daya alam yang banyak tersedia di pulau Bulon dan merupakan suatu inovasi, karena Retona mempunyai sifat unggul dibandmg aspal biasa karena tidak melewati proses refinery (pengolahan). Penelitian penggunaan Retona sebagai bahan tambah bertujuan untuk mengetahui seberapa besarpengaruhnya terhadap karakteristik Marshall dan permeabilitas BetonAspal. Penelitian mi dilakukan dengan lima iahap. Tahap I dilakukan pengujian bahan. Tahap II dilakukan uji Marshall untuk mencari kadar aspal optimum (KAQ) menggunakan AC 6070 dengan inter\-al 0,5% antara 5,5% - 7,5%, terhadap total campuran, Tahap IIIdilakukan uji Marshallpada campuran yang menggunakan bahan tambah Retona dalam berbagai variasi dalam interval 3%> antara 0% - 15%, terhadap KAQ. Tahap IV dilakukan pengujian penetrasi dan titik lembek terhadap aspal yang ditambahkan Retona 7,5% dan 15% untuk mengetahui j^erubahan sifatjisik aspai 'Tahap Vdihual model campuran Beion Aspal pada KAO dengan kadar Retona 7,5%) dan 15%> untuk pengujian durabilitas dengan ujiperendaman Marshall dan uji Permeabilitas dengan alat AF-I6 berdasarkan klasifikasi Mullen (1967). Semua jiengujian Marshall menggunakan spesif'ikasi BinaMarga 1987. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa j)enamhahan Retona pada campuran Beton Aspal meningkatkan nilai Density, VFWA, sedangkan nilai stabihtas dan MQsetelah mengalami peningkatan mengalami penurunan, sebaliknyanilai Flow setelah mengalami penurunan mengalami peningkatan yang tidak signifikan. Nilai VITM dan VMA mengalami penurunan seiring dengan penambahan kadar Retona pada campuran. Campuran Beton Aspal dengan Retona memiliki nilai durabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan campuran tanpa Reionu. Penambahan Retona cenderung menurunkan nilai penetrasi dan titik lembek aspal. Koefisien permeabilitas campuran Beton Aspal dengan Retona lebih tinggi dibandingkan campuran Beton Aspal tanpa Retona. Berdasarkan klasifilcasi Mullen (1967), nilai koefisien permeabilitas Beton Aspal dengan dan tanpa Retona termasuk dalam klasifikasi practically impervious.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titlePengaruh Penggunaan Retona Sebagai Bahan Tambahterhadap Karakteristik Marshall Dan Permeabilitas Campuran Beton Aspalen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record