dc.contributor.author | Bramantyo, Drio, 99512243 | |
dc.contributor.author | Susanto, Nurhadi, 00511370 | |
dc.date.accessioned | 2018-05-16T13:03:23Z | |
dc.date.available | 2018-05-16T13:03:23Z | |
dc.date.issued | 2005-04-09 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/7351 | |
dc.description.abstract | Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah dengan meningkatkan
kepadatanya, yaitu dengan meminimumkan pori atau rongga yang terbentuk di dalam
beton. penggunaan 7.at admixture diharapkan dapat membantu memecahkan
permasalahan tersebut, seperti superplasticizer. Superplasticizer secara fisik mampu
membuat pasta bergerak lebih bebas mengisi pori-pori beton. dengan terisinya pori-pori
tersebut membuat kekuatan dan kekedapan beton meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dari penambahan superplasticizer
(sikament-NN) dan pengurangan kandungan air terhadap sifat workabilitas dan kuat
tekan beton. Mutu beton yang direncanakan f c = 20 dan 25 MPa dengan benda uji
berbentuk kubus (15 x 15 x 15 cm) untuk pengujian kuat tekan, dan prisma ( 25 x 10 x 10
cm) untuk pengujian kuat geser. Variasi penambahan superplasticizer pada campuran
beton mengacu pada nilai slump yang dihasilkan lebih besar atau sama dengan 180 dan
variasi pengurangan kadar air dengan interval 10% sampai 40% dari kandungan air
normal.
Hasil akhir penelitian ini diperoleh bahwa workabilitas beton meningkat seiring
dengan jumlah superplasticizer yang ditambahkan, dengan pengurangan kandungan air
sebanyak 10%-30% dan penambahan superplasticizer juga dapat meningkatkan kuat
tekan scbesar 40% dari kuat tekan normalnya pada umur 28 hari. Nilai kuat tekan
optimum terjadi pada beton dengan pengurangan kandungan air sebesar 20%. Dari
penelitian ini diperoleh juga bahwa besarnya kuat geserantara 8%- 13% dari kuat tekan.
Penggunaan superplasticizer terlalu banyak kemungkinan yang terjadi adalah
hidrasi menjadi lambat, sehingga beton tidak kcring dalam 24 jam dan adukan cepat
mengeras sehingga sulit dilakukan pengujian slump (slump loss), seperti pada kasus
pengurangan kandungan air sebesar 40%, workabilitas beton segar dapat tercapai dengan
indikasi nilai slump lebih besar dari 180 mm tanpa terjadi bleeding dan segregasi. Beton
terlihat bewarna gelap dan tidak dapat kering dalam 24 jam. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk mengatasi slump loss antara lain dengan menambahkan superplasticizer
pada interval waktu yang berbeda atau mengkombinasi penambahan superplasticizer
dengan retarders | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.title | Pengaruh Pengurangan Kandungan Air dan Penambahan Superplasticizer Pada Karakteristik Beton dengan Kuat Tekan 20 Mpa dan 25 Mpa | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |