Show simple item record

dc.contributor.advisorTatang Shabur Julianto, M.Si
dc.contributor.advisorM. Arsyik Kurniawan, M.Sc
dc.contributor.authorIkhwan Arifin, 14612154
dc.date.accessioned2018-05-14T09:37:29Z
dc.date.available2018-05-14T09:37:29Z
dc.date.issued2018-04-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/7313
dc.description.abstractPenelitian tentang pembuatan bioetanol dari jerami padi menggunakan metode SSF telah dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km 14,5. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan energi alternatif seperti bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu fermentasi dan volume enzim selulase terbaik terhadap kadar etanol yang dihasilkan, serta mengetahui pengaruh praperlakuan basa pada sampel jerami terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Metode yang dipakai adalah SSF (Simultaneous Saccharification and Fermentation) dimana proses hidrolisis dan fermentasi dilakukan secara serempak. Kelebihan dari metode ini yaitu tanpa melalui tenggang waktu yang lama, dilakukan dalam satu reaktor sehingga menghemat biaya. Proses hidrolisis dilakukan oleh enzim selulase yang diekstrak dari batang jamur tiram, sedangkan proses fermentasi dilakukan oleh ragi S. cerevisiae. Sampel jerami padi dihaluskan dan dikeringkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar airnya. Kemudian dimasukkan kedalam medium SSF yang berisi akuades, enzim selulase dan ragi S. cerevisiae dan difermentasi selama beberapa hari. Kandungan selulosa pada jerami akan terhidrolisis menjadi glukosa dengan bantuan enzim selulase, kemudian akan langsung dikonversi menjadi etanol dengan bantuan ragi S. cerevisiae. Pemurnian etanol dilakukan dengan cara distilasi sederhana. Variabel yang digunakan yaitu volume enzim selulase dan waktu fermentasi. Variasi volume enzim selulase mulai dari 0 , 10, 15, 20 dan 25 mL. Sedangkan waktu fermentasi mulai dari 2, 4, 6, 8 dan 10 hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat kadar bioetanol yang tertinggi 14,52% dengan variasi waktu fermentasi 10 hari dan volume enzim 25 mL, sedangkan kadar bioetanol pada sampel kontrol (praperlakuan basa) sebesar 9,75%.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectBioetanolid
dc.subjectJamur Tiramid
dc.subjectJerami Padiid
dc.subjectSimultaneous Saccharification and Fermentation (SSF)id
dc.titlePENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN VOLUME ENZIM SELULASE BATANG JAMUR TIRAM PADA PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI MENGGUNAKAN METODE SIMULTANEOUS SACCHARIFICATION AND FERMENTATION (SSF)id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record