PROFIL PERESEPAN OBAT RACIKAN DAN KETERSEDIAAN FORMULA OBAT UNTUK PASIEN PEDIATRI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II DAN PUSKESMAS IMOGIRI I KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2016

Abstract

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama harus melakukan upaya kesehatan wajib dari segi kualitas maupun kuantitas, salah satunya dalam proses peracikan obat. Peracikan obat merupakan salah satu pelayanan kefarmasian yang dibutuhkan untuk menyediakan obat sesuai kondisi pasien. Kurangnya ketersediaan formulasi obat yang cocok dan kesulitan dalam menerima pengobatan dengan sediaan padat, menyebabkan peresepan obat racikan sebagai salah satu solusi pengobatan pada pasien pediatri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil peresepan obat racikan dan mengetahui ketersediaan formula obat pada pediatri di Puskesmas Banguntapan II dan Puskesmas Imogiri I Kabupaten Bantul Yogyakarta pada periode 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross-sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Hasil data profil peresepan obat racikan berdasarkan rentan usia di Puskesmas Banguntapan II pasien pediatri terbanyak rentang 2 tahun - <4 tahun yaitu 35% dan di Puskesmas Imogiri I pada rentang 1 bulan - <2 tahun sebanyak 31,66%. Rata-rata jumlah obat racikan sebanyak 1 buah obat racikan tiap lembar resep. Ketersediaan formula obat untuk anak berdasarkan MIMS dan ISO 2015/2016 sebanyak 18 zat aktif yang tersedia dalam bentuk sediaan cair, tablet hisap dan tablet kunyah. Kesesuaian zat aktif obat yang termuat dalam DOEN 2015 sebanyak 15 zat aktif, dalam Fornas 2015 sebanyak 18 zat aktif dan WHO EML for Children 2015 sebanyak 11 zat aktif.