| dc.description.abstract | Penelitian ini fokus pada bagaimana pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Yogyakarta dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja secara parsial ataupun simultan, untuk menentukan pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kinerja secara parsial ataupun simultan, untuk menentukan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja, dan untuk mengetahui lebih besar pengaruh langsung kecerdasan emosioanl dan komitmen organisasional terhadap kinerja atau pengaruh tidak langsung kecerdasan emosioanl dan komitmen organisasional terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. Responden dalam penelitian ini berjumlah 213 pegawai dari Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan beberapa metode kuantitatif, seperti uji t, uji F, analisis regresi berganda, dan analisis jalur.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, terdapat pengaruh signifikan dari komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja, terdapat pengaruh signifikan dari kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja, terdapat pengaruh signifikan dari kecerdasan emosional terhadap kinerja, terdapat pengaruh signifikan dari komitmen organisasional terhadap kinerja, terdapat pengaruh signifikan dari kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kinerja, dan terdapat pengaruh signifikan dari kepuasan kerja terhadap kinerja. Selain itu, dampak langsung kecerdasan emosional terhadap kinerja lebih besar daripada dampak tidak langsung dari kecerdasan emosional terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. Dampak langsung komitmen organisasional terhadap kinerja lebih besar daripada dampak tidak langsung dari komitmen organisasional terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. | id |
