Show simple item record

dc.contributor.advisorYunalia Muntafi, S.T., M.T.
dc.contributor.authorAMIRA SUNARTO, 13511245
dc.date.accessioned2018-04-26T16:32:43Z
dc.date.available2018-04-26T16:32:43Z
dc.date.issued2018-04-26
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7146
dc.description.abstractBerkembangnya suatu negara mempengaruhi semakin pesatnya pembangunan gedung khususnya bangunan gedung tipe tidak beraturan horisontal. Ketidakberaturan bangunan horisontal diatur dalam SNI 2012 dimana terdapat beberapa macam tipe bangunan tidak beraturan horisontal seperti ketidakberaturan 1a dan 1b serta ketidakberaturan sudut dalam. Dalam kinerja struktur yang dihasilkan terhadap bangunan tidak beraturan akibat gempa dengan beberapa metode analisis akan berbeda, sehingga dapat dibandingkan nilai respons struktur dari bangunan tersebut meliputi nilai displacement dan drift ratio. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam membuat bangunan bertingkat dengan ketidakberaturan horisontal agar penempatan bangunan tidak memberikan efek yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan model gedung RSUD Temanggung dengan 7 lantai yang dimodelkan 3D open frame, diasumsikan berada di wilayah Yogyakarta dengan kondisi tanah diasumsikan tanah sedang dan berfungsi sebagai bangunan rumah sakit. Analisis dalam penelitian ini menggunakan program bantu SAP 2000 dengan tiga metode analisis yaitu statik ekivalen, respons spektrum dan time history. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai displacement pada struktur tidak beraturan arah-x pada analisis statik ekivalen mempunyai nilai lebih besar dibanding dengan analisis dinamik respons spektrum dan time history, dimana nilai displacement statik ekivalen sebesar 0,071442 m. Sedangkan displacement arah-y pada analisis statik ekivalen memiliki nilai lebih kecil dari analisis dinamik time history, dengan nilai displacement maksimum sebesar 0,14677 m. Rasio simpangan antar lantai (drift ratio) terbesar pada arah-x adalah analisis statik ekivalen yaitu sebesar 0,0012045. Dan nilai rasio simpangan antar lantai (drift ratio) terbesar pada arah y adalah analisis time history yaitu sebesar 0,00262525. Dari peninjauan displacement serta drift ratio tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis statik ekivalen lebih konservatif digunakan pada struktur tidak beraturan dengan sudut dalam 16% dan pada struktur tidak beraturan horizontal sudut dalam 50% lebih konservatif digunakan analisis time history.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectKetidakberaturan strukturen_US
dc.subjectAnalisis statik ekivalenen_US
dc.subjectAnalisis respons spektrumen_US
dc.subjectAnalisis time historyen_US
dc.subjectRespons strukturen_US
dc.titlePERBANDINGAN RESPONS STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN HORISONTAL AKIBAT GEMPA DENGAN ANALISIS STATIK DAN DINAMIKen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record