Show simple item record

dc.contributor.advisorAri Wibowo, M. Sc., Apt.
dc.contributor.advisorArdi Nugroho, S. Farm., M. Sc.
dc.contributor.authorSeptianti, Kuldia Galuh, 12613354
dc.date.accessioned2018-04-26T11:06:26Z
dc.date.available2018-04-26T11:06:26Z
dc.date.issued2017-12-19
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7106
dc.description.abstractJamu merupakan obat tradisional Indonesia yang memerlukan selang waktu tertentu untuk menunjukkan efek yang diinginkan sehingga dimanfaatkan oleh industri tidak bertanggungjawab dengan menambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) seperti fenilbutazon dan parasetamol ke dalam jamu pegal linu. BKO dalam jamu dapat dianalisa menggunakan Spektrofotometri UV-Vis derivatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui validitas metode analisis fenilbutazon dan parasetamol dalam jamu secara simultan dengan metode spektrofotometri UV-Vis derivatif. Validasi metode dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis derivatif dengan NaOH 0,1 N sebagai pelarut, fenilbutazon dan parasetamol sebagai BKO yang dianalisis secara simultan dalam jamu. Profil absorbansi dari fenilbutazon dan parasetamol dalam jamu terpisah dengan baik pada orde 1 dengan panjang gelombang zero-crossing fenilbutazon 227,2 nm dan parasetamol 257,1 nm. Hasil validasi metode analisis fenilbutason dan parasetamol pada uji spesifisitas ditunjukkan dengan membandingkan absorbansi tunggal dan campuran pada titik zero-crossing yaitu sebesar 0,009 untuk fenilbutazon, 0,015 untuk parasetamol, dan dalam campuran sebesar 0,009 dan 0,016; uji linieritas ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) 0,99124 dan 0,98776; batas deteksi sebesar 1,46 ppm dan 1,73 ppm; batas kuantitasi sebesar 4,86 ppm dan 5,76 ppm; uji akurasi dengan nilai % perolehan kembali sebesar 96,15% dan 99,21% (akurasi 80%), 97,44% dan 101,59% (akurasi 100%), 102,56% dan 103,17% (akurasi 120%); uji presisi fenilbutazon dan parasetamol dengan nilai % simpangan baku relatif sebesar sebesar 0,00% dan 4,53% (presisi intraday) dan untuk presisi interday hari ke-1, ke-4, ke-7 ialah fenilbutazon (5,21%, 0,00%, 0,00%) dan parasetamol (3,95%, 4,05%, 4,24%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode spektrofotometri UV-Vis derivatif tervalidasi untuk pengujian campuran BKO dalam jamu secara simultan.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectFenilbutazonen_US
dc.subjectparasetamolid
dc.subjectjamuid
dc.subjectsimultanid
dc.subjectspektrofotometri UV-Vis derivatifen_US
dc.titleValidasi Metode Analisis Fenilbutazon dan Parasetamol dalam Jamu Secara Simultan dengan Metode Spektrofotometri Uv-vis Derivatifid
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record