Show simple item record

dc.contributor.advisorTaufiq Immawan, Dr.,H.,S.T.,M.M.
dc.contributor.authorLA ODE YUSUF DAGRI M, 13522234
dc.date.accessioned2018-04-25T14:48:26Z
dc.date.available2018-04-25T14:48:26Z
dc.date.issued2018-04-25
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7065
dc.description.abstractManusia dalam pemenuhan pangannya berbeda-beda caranya mendapatkannya. Dahulu nenek moyang kita memenuhi pangan dengan cara food gathering yakni berburu dan mengumpulkan makanan, kemudian food producing yakni mendapatkan makanan dengan cara bercocok tanam, berladang, dan berternak. Seiring dengan berkembangnya jaman populasi manusia terus meningkat sehingga kebutuhan akan pangan harus terpenuhi dalam jumlah yang tepat, kualitas yang baik, dan tersedia dengan cepat. Food producing dari zaman ke zaman berubah cara perolehannya mulai dari cara konvensional yang sangat manual, revolusi industri yang menggantikan tenaga manusia menjadi tenaga mesin, ada juga pengembangan varietas-varietas baru dengan cara perkawinan silang, atau dengan mesin otomasi dan kecerdasan buatan yang sedang ramai diperbincangkan saat ini. Indonesia pada tahun 2015 diimpor sagu sebesar 10,3 juta kg dalam empat komoditas yakni sari sagu, makanan sagu, tepung sagu, dan pati sagu dengan nilai US$ 3.152.530 (Rp.4.200,00/kg). Komoditas komoditas ekspor tersebut didukung oleh luas area produksi sebesar 196.415 ha yang menghasilkan 423.946 ton sagu. Luas area produksi sagu tersebut hanya dimanfaatkan 15,71 % dari luas hutan sagu di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendesain Alat Pemarut Sagu tipe Rotary Dryer yang yang sesuai keinginan konsumen, membuat konsep desain alat yang dapat diaplikasikan secara mobile. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengukuran parameter teknik metode Quality Function Deployment (QFD), Uji validitas, Uji Reliabilitas, Morphological Chart, kemudian dilanjutkan dengan perancangan desain menggunakan software SolidWork 2013. Setelah melakukan pengolahan data didaptkan 6atribut terpilih yaitu kapasitas, warna, kadar air, desain, fungsi pengeringan, dan fungsi tambahan penirisan. Setelah itu mendapatkan desain virtual alat pengering. Dampak positif utuk proses bisnis sagu pada bagian pengeringan yaitu memangkas waktu proses dari 8,5 jam ( 15 ton) menjadi 2 jam (2 ton) dan memangkas tenaga pekerja dari 3-7 orang menjadi 2 orang.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectBusiness Process Reengineering (BPR)en_US
dc.subjectQuality Function Deployment (QFD)en_US
dc.subjectPengeringan Sagu.en_US
dc.titlePERANCANGAN MESIN PENGERING SAGU ROTARY DRYER DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (SEBAGAI BAGIAN DARI REKAYASA PROSES BISNIS)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record