dc.description.abstract | Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan banyak bibit-bibit muda yang menorehkan prestasi khususnya bidang olahraga. Taekwondo merupakan salah satu cabang yang memiliki banyak peminat serta cabang olahraga unggulan yang mendulang medali untuk Yogyakarta pada event olahraga.
Perkembangan seni beladiri Taekwondo di Yogyakarta menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari jumlah praktisi Taekwondo di Yogyakarta berjumlah 1500-2000 orang dan 300 diantaranya pemegang sabuk hitam (Pengprov TI DIY, 2017). Selain itu prestasi yang diraih Taekwondo DIY juga menunjukkan begitu pesatnya perkembangan seni beladiri Taekwondo di Yogyakarta. Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara dengan Sabeum Wesley Tauntu, terdapat faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkembangan dan prestasi Taekwondo di Yogyakarta yaitu Sumbe daya manusia baik atlet, pelatih maupun pengurus organisasi, dukungan pihak terkait, dana, dan fasilitas. Faktor fasilitas menjadi kendala pada perkembangan Taekwondo di Yogyakarta.
Kegiatan Olah raga beladiri di Yogyakarta masih menggunakan bangunan fasilitas olahraga dengan identitas bangunan untuk fungsi olahraga selain beladiri seperti basket, voli, atau badminton. Selain itu bangunan fasilitas olahraga di Yogyakarta masih konvensional identitasnya. Oleh karena itu, Citra bentuk bangunan menjadi unsur penting dalam penafsiran seseorang akan identitas fungsi dari sebuah bangunan.Faktor penggunaan energi juga menjadi pengaruh terhadap bangunan terutama untuk pencahayaan. 20,7% energi skala nasional di Indonesia lebih banyak dialokasikan untuk listrik terutama pencahayaan (Indonesia Energy Outlook, 2009). Sehingga perlu diterapkan pemanfaatan pencahayaan alami pada bangunan di Indonesia. Oleh karena itu perancangan pusat seni beladiri taekwondo ini menjadi solusi untuk meningkatkan prestasi serta menunjang perkembangan Taekwondo di Yogyakarta. | en_US |