Pelatihan Kebermaknaan Hidup Islami Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Dan Ketenangan Hati Pada Lansia Penderita Low Back Pain
Abstract
Lansia penderita Low back pain mengalami perasaan yang tidak nyaman terhadap kondisi fisik, stress, menimbulkan keterbatasan fisik, mudah marah, kekhawatiran yang berlebihan, dan kesedihan. Lansia yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut akan membatasi aktifitas dan merasa kehilangan makna serta tujuan dari hidupnya yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas hidup dan ketenangan hati. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan kebermaknaan hidup islami untuk meningkatkan ketenangan hati dan kualitas hidup pada lansia penderita low back pain. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan kebermaknaan hidup islami terhadap peningkatan kualitas hidup dan ketenangan hati pada lansia penderita low back pain setelah dilakukan kontrol variabel. Penelitian ini adalah penelitian pre-experimental dengan bentuk one group pre-test post-test design dengan mengontrol variabel lain di luar variabel dependent yaitu dukungan keluarga dan tingkat keparahan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup, dan skala tatmainn al-Qulub untuk mengukur ketenangan hati. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang lansia penderita low back pain dengan usia 60-70 tahun. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Repeated Measures Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan skor kualitas hidup dengan nilai p=0,029 (p<0,05) dan efek pelatihan sebesar 83,1%. Selebihnya dipengaruhi oleh variabel pengganggu yaitu dukungan keluarga sebesar 26,6% dan tingkat keparahan 8,9%. Pelatihan juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan skor ketenangan hati dengan nilai p=0,037 (p<0,05) dan efek pelatihan sebesar 80,8%. Selebihnya dipengaruhi oleh variabel pengganggu yaitu dukungan keluarga sebesar 1,6% dan tingkat keparahan sebesar 26,7%. Hal ini menunjukan bahwa pelatihan kebermaknaan hidup islami lebih efektif pada peningkatan variabel kualitas hidup.
Collections
- Master of Psychology [344]