Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Nur Aisyah Jamil, M.Sc
dc.contributor.authorHemas Cokroadhisuryani, 14711060
dc.date.accessioned2018-04-20T14:54:37Z
dc.date.available2018-04-20T14:54:37Z
dc.date.issued2018-04-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6730
dc.description.abstractLatar belakang: Perubahan gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, dan stres emosional semakin meningkatkan angka kejadian penyakit tidak menular. Salahsatu upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk membudayakan hidup sehat adalah melalui penyelenggaraan program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Bentuk kegiatan Germas yaitu mengampanyekan kegiatan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secara rutin. Dengan gerakan ini diharapkan terciptanya perilaku yang sehat sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular. Tujuan: Mengetahui gambaran pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik I, Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian sejumlah 6 orang, yaitu koordinator upaya kesehatan masyarakat, koordinator promosi kesehatan, koordinator posbindu PTM, kepala Puskesmas Ngaglik I, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat. Teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dengan triangulasi data. Hasil: Hasil dari penelitian didapatkan bahwa esensi kegiatan Germas sudah dilakukan Puskesmas, namun untuk Germas yang dilaksanakan dalam satu program tertentu baru akan dilaksanakan pada November 2018. Pelaksanaan Germas dengan koordinasi lintas program dibawah koordinator upaya kesehatan masyarakat. Sumber dana berasal dari biaya operasional kesehatan. Dalam pelaksanaannya, keterbatasan dana dan sumberdaya, serta kurangnya kesadaran masyarakat menjadi hambatan pelaksanaan Germas. Indikator keberhasilan Germas melalui perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga dan standar pelayanan minimal penyakit tidak menular. Kesimpulan: Variabel input Germas, seperti sumberdaya dan pendanaan belum cukup memuaskan. Kegiatan Germas sudah sering dilakukan. Sosialisasi sudah dilakukan. Output pelaksanaan Germas tahun 2017 belum tercapai secara nasional.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPembiasaan hidup sehaten_US
dc.subjectpenyakit tidak menularen_US
dc.titleANALISIS PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK Ien_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record