Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Titik Kuntari, MPH
dc.contributor.authorAgung Ilham Suharyanto, 14711118
dc.date.accessioned2018-04-20T14:40:28Z
dc.date.available2018-04-20T14:40:28Z
dc.date.issued2018-04-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6725
dc.description.abstractLatar Belakang: Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan kesehatan bayi di dunia. AKB di Indonesia telah sesuai dengan target MDG 2015, namun dalam capaian ini belum terciptanya pemerataan. Provinsi DIY merupakan salah satu wilayah yang capaian Angka Kematian Bayi nya masih tinggi yaitu 25 per 1000 kelahiran hidup (target MDG yaitu < 23 per 1000 kelahiran hidup). Kota Yogyakarta merupakan wilayah kabupaten/kota di Provinsi DIY yang memiliki AKB tertinggi di banding wilayah lainnya pada tahun 2015 (Data tahun 2014) dengan 14,19 per 1000 kelahiran hidup. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kematian bayi di Kota Yogyakarta Tahun 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain case control, melibatkan 62 kasus kematian bayi dan 62 kontrol (matching pada bulan lahir dan jenis kelamin) dari wilayah geografis yang sama. Data variabel yang diteliti meliputi umur ibu, paritas, penyakit saat hamil, usia gestasi, berat badan lahir (BBL), kunjungan neonatal dan status imunisasi didapatkan dari Otopsi Verbal Perinatal (OVP), Kohor ibu dan Kohor bayi. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS versi 21 dengan uji Chi Square dan Regresi Logistik. Hasil: Berdasarkan uji Chi Square didapatkan usia ibu <20 tahun dan ≥ 35 tahun (OR= 3.71, P= 0.003), ada penyakit saat hamil (OR= 10.43, P= 0.000), usia gestasi <37 minggu dan ≥42 minggu (OR= 4.85, P= 0,000), BBL <2500 dan ≥ 4000 (OR= 21.46, P= 0.000), kunjungan neonatal tidak lengkap / <3x (OR= 4.33, P= 0.000) dan status imunisasi tidak lengkap dari Hb0, BCG, DPT, Polio dan Campak (OR= 76.9, P= 0.000) berisiko terhadap kematian bayi. Sedangkan variabel paritas 1x dan ≥ 4x (OR= 1.51, P= 0.433) tidak berhubungan dengan kematian bayi. Pada analisis multivariat, usia gestasi <37 minggu dan ≥42 minggu (OR=4.208, P=0.067), BBL <2500 dan ≥ 4000 (OR=11.3, P= 0.003) dan status imunisasi tidak lengkap dari Hb0, BCG, DPT, Polio dan Campak (OR=64.2, P= 0.000) berisiko terhadap kematian bayi. Kesimpulan: umur ibu, penyakit saat hamil, usia gestasi, BBL, kunjungan neonatal, dan status imunisasi merupakan faktor risiko kematian bayi di Kota Yogyakarta Tahun 2015.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectfaktor risikoen_US
dc.subjectkematianen_US
dc.subjectbayien_US
dc.subjectKota Yogyakartaen_US
dc.titleFAKTOR RISIKO KEMATIAN BAYI DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record