Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D
dc.contributor.authorAzhari, 13522020
dc.date.accessioned2018-04-09T15:24:48Z
dc.date.available2018-04-09T15:24:48Z
dc.date.issued2018-02-27
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6358
dc.description.abstractPT. Yamaha Indonesia memproduksi alat musik berupa piano jenis grand piano dan upright piano. Degan jumlah komponen yang banyak, produksi piano membutuhkan berbagai proses yang memerlukan ketelitian dan kehandalan untuk menghasilkan piano yang berkualitas dengan kuantitas yang tepat untuk memenuhi permintaan. Untuk mencapai hal tersebut, penggunaan mesin diterapkan untuk membantu proses produksi piano menghasilkan hasil yang diharapkan. PT. Yamaha Indonesia memiliki 677 mesin yang digunakan untuk membantu produksi mencapai targetnya setiap hari. Namun reliabilitas mesin dapat menurun seiring masa penggunaannya. Dimana hal ini akan mempengaruhi keluaran yang dihasil kan dari mesin tersebut. Sehingga perawatan mesin semakin menjadi hal yang diperhatikan perusahaan manufaktur saat ini. Karena dengan diberlakukannya perawatan mesin, perusahaan dapat mempertahankan kehandalan dari mesin yang dimilikinya. Namun perwatan mesin tentu juga akan mengakibatkan biaya yang harus ditanggung. Terlebih kegagalan mesin yang tidak menentu tingkat kerusakan dan waktu kejadiannya menuntut perusahaan untuk memiliki perencanaan yang tepat sasaran supaya dapat meminimalisir biaya dari aktivitas perawatan yang tidak diperlukan. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan strategi perawaatan mesin yang sesuai dengan pendekatan analytical hierarchy process. Kriteria yang digunakan adalah safety, added value, usia mesin, durasi trouble shooting, warehouse backup, biaya, dan penerapan. Sedangkan alternatif yang digunakan adalah perawatan korektif, perawatan preventif, dan perawatan prediktif. Berdasarkan hasil pembobotan prioritas yang didapatkan, kriteria yang memiliki bobot prioritas tertinggi adalah safety (7.95), biaya (7.92), dan penerapan (7.88). Adapun kriteria yang terpilih adalah perawatan preventif dengan bobot (0.49).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMesinen_US
dc.subjectMaintenanceen_US
dc.subjectAHPen_US
dc.subjectDecision Makingen_US
dc.subjectMaintenance strategyen_US
dc.titlePEMILIHAN STRATEGI PERAWATAN MESIN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS PT. YAMAHA INDONESIA)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record