Pengaruh Subtitusi Agregat Kasar Genteng Terhadap Kuat Desak Beton Flyash (Studi Komparasi)
Abstract
Perkembangan dalam bidang mdustn tidak hanya memiliki implikasi yang
positif akan tetapi juga dapat memiliki implikasi yang negatif seperti hasil
bahan limbah industn yang setiap hannya makin menumpuk. Kemajuan
teknologi sederhana dan tingkat madya sedang digalakkan di Indonesia
terutama terutama teknologi dalam perencanaan kontruksi banganan.
Beton merupakan salah satu elemen kontruksi yang sekarang masih murah
harganya bila dibandingkan dengan elemen struktur lainnya. Oleh karena
itu perlu adanya penelitian-penelitian untuk mendapatkan alternatif baru
dalam pembuatan beton. Untuk itu pemanfaatan abu terbang (Fly ash)
dengan kandungan silikat sebesar 59,99 %dapat digunakan sebagai bahan
pozzolan, dan Limbah pecahan genteng yang dapat digunakan sebagai
campuranpada agregat kasarnya.
Studi komparasi pemanfaatan limbah industn dalam perancangan adukan
beton yang telah dikembangkan, salah satunya adalah penelitian ini.
Penelitian dilakukan dengan uji kuat desak beton pada umur 14 hari dan
28 hari.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beton dengan pemakaian fly
ash sebanyak 17,5% yang dibuat dengan campuran pecahan genteng dan
Godean dan batu pecah memiliki berat jenis rata-rata adalah 2,408 gr cm'
untuk vanasi-1 (BV 1) dan vanasi-6 (BV 6) sebesar 2,030 grcm3. Kuat
tekan beton fly ash dengan pemakaian limbah pecahan genteng dari
godean paling besar pada prosentase campuran batu pecah 20% dan
pecahan genteng dari godean 80%, sebesar 247,820 kg cm2, tetapi lebih
rendah bila dibandingkan dengan kuat tekan beton fly ash yang tidak
menggunakan limbah pecahan genteng dan godean sebesar 378,567
kg cm2. Sedangkan modulus elastisitas yang dihasilkan oleh beton fly ash
dengan variasi campuran batu pecah dan limbah pecahan genteng dan
godean sebesar 1,112 .l(f kg cm2 lebih rendah bila dibandingkan dengan
beton flyash yang menggunakan agregat normal yaitu sebesar 3,681 . 10.5
kg cm2 .
Collections
- Civil Engineering [4192]