Show simple item record

dc.contributor.advisorJarwa Prasetyo Sih Handoko, S. T., M. Sc., IAI., GP
dc.contributor.authorDamayanti Wulandari, 16515042
dc.date.accessioned2018-03-16T11:05:56Z
dc.date.available2018-03-16T11:05:56Z
dc.date.issued2017-12-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6130
dc.description.abstractPenyakit gagal ginjal merupakan penyakit yang terjadi ketika kedua ginjal gagal menjalankan fungsinya yaitu menyaring darah. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Prosedur yang digunakan untuk memperbaiki keadaan pasien yaitu melalui terapi hemodialisis (cuci darah) dan transplantasi (cangkok) ginjal, Terapi Hemodialisis masih menjadi pilihan utama karena transplatansi ginjal mahal dan susah dalam mencari pendonor. Proses terapi ini membantu memperbaiki homeostatis tubuh penderita, namun tidak untuk mengganti fungsi ginjal, sehingga untuk mempertahankan hidupnya pasien harus melakukan hemodialisis minimal 2 kali dalam seminggu sepanjang hidupnya.Pada penderita gagal ginjal, kondisi tubuh yang melemah dan ketergantungan pada mesin dialisa sepanjang hidupnya akan menyebabkan penderita dituntut untuk melakukan penyesuaian diri secara terus menerus sepanjang hidupnya, keadaan ini dapat menyebabkan perasaan tertekan dan tidak nyaman bahkan memicu gangguan mental seperti depresi. Ergonomi sebagai ilmu terapan yang multidisiplin dapat dilibatkan lebih jauh lagi sebagai bagian dari proses perancangan. Ergonomi menitikberatkan pada manusia (human-centered). Sebagai tolok ukur untuk menilai keberhasilan ergonomi dalam perencanaan arsitektur adalah Antropometri dan Psikologis. Kritik desain ini membahas mengenai kajian Konsep Ergonomi pada proyek pengembangan Unit Hemodialisa di Rumah Sakit Muhammadiyah Wonosobo. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menganalisis data perancangan Unit Hemodialisa RS Muhammadiyah Wonosobo dengan subjek utama pengguna Unit Hemodialisa dengan parameter dalam Konsep Ergonomi, yaitu Data Antropometri, Pedoman Perancangan Unit Hemodialisa dan Pedoman Perancangan Rumah Sakit Tipe B serta Kajian Psikologis pasien cuci darah.Unit Hemodialisa di RS Muhammadiyah Wonosobo merupakan sebuah proyek pengembangan pada bangunan eksisting dimana perancangan harus memperhatikan kondisi eksisting. Dari hasil analisis dan pembahasan telah didapatkan kesimpulan terdapat 6 dari 14 ruang dalam Unit Hemodialisa yang kurang sesuai dengan Konsep Ergonomi atau belum sesuai dengan variabel dari Antropometri dan Psikologis.Hasil dari analisis dan pembahasan adalah alternative desain dari penulis dengan acuan parameter dan variabel yang digunkan dalam Kajian Konsep Ergonomi ini. Jumlah unit bed menjadi berkurang dari 19 unit menjadi 16 unit dan beberapa ruang pada zona petugas medis mengalami perubahan layout dan luasan ruang. Kidney failure is a disease that occurs when both kidneys fail to perform its function of filtering blood. This disease can affect anyone, both men and women. The procedure used to improve the patient's condition is through hemodialysis (dialysis) and transplantation (transplant) kidney, Hemodialysis Therapy is still the main choice because the kidney transplants are expensive and hard to find donors. This process of therapy helps improve the body homeostasis of the patient, but not to replace the kidney function, so to survive the patient must perform hemodialysis at least 2 times a week throughout his life. In patients with kidney failure, weakened body condition and dependence on the dialysis machine throughout his life will cause the patient is required to make adjustments continuously throughout his life, this situation can cause feelings of depression and discomfort and even trigger mental disorders such as depression. Ergonomics as a multidisciplinary applied science can be further involved as part of the design process. Ergonomics focuses on humans (human-centered). As a benchmark for assessing the success of ergonomics in architectural planning is Anthropometry and Psychological. This design criticism discusses the study of Ergonomic Concept on Hemodialisa Unit development project at Muhammadiyah Wonosobo Hospital. The research method used is to analyze the design data of Unit Hemodialisa RS Muhammadiyah Wonosobo with the main subject of Hemodialisa Unit with parameters in Ergonomic Concept, ie Anthropometry Data, Hemodialysis Unit Design Guidance and Type B Hospital Design Guidance and Psychological Studies of dialysis patients. Unit Hemodialisa at RS Muhammadiyah Wonosobo is a development project on existing buildings where the design must take into account the existing condition. From result of analysis and discussion have been got conclusion there are 6 of 14 space in Unit Hemodialisa which less according to Ergonomic Concept or not yet according to variable from antropometri and Psychologis. The results of the analysis and discussion are the design alternatives of the authors with reference parameters and variables used in this Ergonomic Concept Study. The number of bed units was reduced from 19 units to 16 units and some of the space in the medical staff zone changed the layout and the extent of space.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectUnit Hemodialisaen_US
dc.subjectErgonomien_US
dc.subjectAntropometrien_US
dc.subjectPsikologis pasien cuci darahen_US
dc.subjectHemodialysis Uniten_US
dc.subjectErgonomicsen_US
dc.subjectAnthropometryen_US
dc.subjectPsychological dialysis patientsen_US
dc.titleKajian Konsep Ergonomi pada Unit Hemodialisa Rumah Sakit Muhammadiyah Wonosoboen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record