dc.description.abstract | Distribusi kelas dan mutasi siswa merupakan dua proses bisnis yang selalu ada pada pelaksanaan kegiatan sekolah. Tugas akhir ini merupakan penelitian lanjutan dengan judul Pemodelan Sistem Informasi Kesiswaan Untuk Sekolah Menengah Pertama. Distribusi kelas dibagi menjadi dua bagian yaitu distribusi kelas reguler untuk kelas kegiatan belajar mengajar dan distribusi kelas tambahan untuk kelas jam tambahan mata pelajaran atau ekstrakurikuler. Proses bisnis yang terdapat pada distribusi kelas sendiri memiliki standar yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lain, contohnya seperti pendistribusian siswa kelas berdasarkan jenis kelamin, agama, nilai ujian nasional, peringkat saat tes penempatan kelas, peringkat PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) ataupun prestasi lainnya. Sedangkan mutasi siswa adalah prosedur yang diperuntukkan bagi siswa pindahan keluar maupun masuk sekolah, dimana secara umum memiliki prosedur yang sama di tiap sekolah.
Proses pendistribusian kelasdalam sektor pendidikan menjadi lebih mudah dengan ditunjang oleh pemanfaatan teknologi dan informasi, dimana sebelumnya proses distribusi siswa kelas masih dilakukan dengan cara mengacak secara manual yang tentunya membutuhkan waktu lebih banyak. Sedangkan untuk mutasi siswa kebanyakan sekolah masih menyimpan dokumen dalam bentuk berkas fisik, tidak adanya proses pencatatan mutasi siswa secara administratif.
Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode Usability Testing yang diukur dengan menggunakan metode System Usability Scale (SUS). Pengujian ini berfungsi untuk mengukur kualitas dari sistem yang telah diimplementasikan. Data yang dikumpulkan selama pengujian berupa data kualitatif dan data kuantitatif meliputi performance measure, direct observation dan subjective user preference. Pengujian dilakukan sebanyak dua kali pada tiga Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Negeri 5 Yogyakarta, SMP Piri Ngaglik dan MTs.Sunan Pandanaran. Pada pengujian tahap I diperoleh nilai SUS sebesar 64,17 sedangkan pada pengujian tahap II diperoleh nilai SUS sebesar 71,67, berdasarkan hasil tersebut terjadi peningkatan hasil nilai pengujian yang dihitung dengan menggunakan metode SUS sebanyak 7,5. | en_US |