dc.description.abstract | Limbah laboratorium merupakan salah satu limbah yang sangat berbahaya apabila
tidak diolah dengan benar, karena limbah laboratorium banyak sekali mengandung
bahan-bahan yang berbahaya antara lain yaitu adanya cairan yang mudah terbakar,
pencemar toksik seperti sianida, sulfida, fenol, logam-logam berat dan beracun. Bahan
organik terlarut dapat menghabiskan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan rdsa
dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih.
Sistem pengolahan limbah cair dengan menggunakan membran keramik
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi limbah yang berasal
dari kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium kualitas lingkungan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi membran keramik dalam
menurunkan konsentrasi kromium (Cr) dari air limbah laboratorium. Percobaan
dilakukan dengan menggunaka air limbah laboratorium dengan menggunakan reaktor
membran keramik dimana air dialirkan melalui membran keramik melalui pipa dengan
menggunakan bantuan pompa dengan Qmaks = 900 L/hari, AC = 220-240 Volt/Hz dan
W=15 watt. Keramik yang digunakan pada penelitian ini adalah keramik dengan variasi
serbuk gergaji 7,5% dan 10%. Metode yang digunakan adalah metode AAS dengan no
SNIM-79- 1990-03.
Hasil analisa kromium (Cr) pada limbah laboratorium dengan menggunakan
membran keramik, menunjukkan bahwa pada membran keramik dengan variasi serbuk
gergaji 7,5%, konsentrasi kromium (Cr) mengalami penurunan sampai dengan 74,13%
dari 0,344 mg/1 menjadi 0,089 mg/1. Sedangkan pada membran keramik dengan variasi
serbuk gergaji 10%, konsentrasi kromium (Cr) mengalami penurunan sampai dengan
62,75% dari 0,247 mg/1 menjadi 0,092 mg/1. Proses yang terjadi pada membran keramik
yaitu adanya proses penyaringan (filtrasi) dan penyerapan (adsorbsi), proses yang sangat
berpengaruh pada penurunan konsentrasi kromium adalah proses adsorbsi. Setelah
dilakukan pengolahan dengan membran keramik, konsentrasi kromium (Cr) masih
melebihi ambang batas yang diperbolehkan. | en_US |