| dc.description.abstract | Pada saat ini, animo masyarakat untuk mengunjungi museum masih rendah. Salah satunya adalah Museum Sandi, museum yang berdiri di kota Yogyakarta ini, masih banyak yang belum mengetahui dan mengunjunginya. Hal ini disebabkan, karena masyarakat kita masih kurang mnegerti dengan manfaat dan tujuan mengunjungi museum. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat sebuah aplikasi yang memodelkan bangunan Museum Sandi ke dalam bentuk tiga dimensi, dengan menggunkan konsep First Person Shooter (FPS). Selain menggunakan konsep FPS, aplikasi Virtualisasi Tiga Dimensi Museum Sandi Yogyakarta juga terdapat rintanagn. Rintangan tersebut adalah membuka pintu pada setiap ruangan dengan menggunakan kode. Berdasarkan hasil pengembangan aplikasi menggunakan metode Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (ADDIE) maka diperoleh aplikasi Virtualisasi Tiga Dimensi Museum Sandi Yogyakarta. Hal ini dibuktikan melalui pengujian dan kuesioner terhadap pengunjung Museum Sandi dan Pegawai Museum Sandi. | en_US |
