Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Titik Kuntari, MPH
dc.contributor.authorBellinda Citra Permatasari, 14711143
dc.date.accessioned2018-02-22T10:17:58Z
dc.date.available2018-02-22T10:17:58Z
dc.date.issued2018-02-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5787
dc.description.abstractPelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang dilaksanakan oleh puskesmas PONED yang menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. PONED adalah salah satu cara untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang menjalankan PONED. AKI dan AKB yang ada di Kabupaten Rembang bersifat fluktuatif dan tidak stabil . Hasil AKI dan AKB yang belum optimal menyebabkan perlunya adanya evaluasi program PONED di Kabupaten Rembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menemukan kendala yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Responden berjumlah 10 orang yang terdiri dari kepala puskesmas, dokter, bidan dan pasien puskesmas PONED yang dipilih. Responden dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan dari aspek input, jumlah SDM puskesmas PONED dan dana operasional sudah tercukupi namun terdapat kendala di SDM karena perbedaan penguasaan skill dan dokter yang bekerja secara oncall. Alat dan sarana prasarana masih ada kekurangan dan perlu dilakukan pembaharuan. Proses menunjukkan SOP sudah terpasang, sosialisasi sudah dilakukan namun masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang PONED. Pembinaan dan pengawasan DKK tidak dilakuakn secara rutin, dan dilakukan apabila ada kasus kematian ibu dan bayi. Output PONED berupa AKI dan AKB masih fluktuatif, belum ada penurunan yang signifikan. Pasien sudah puas dengan pelayanan PONED. Kesimpulan penelitian menyatakan masih diperlukan peningkatan kinerja PONED di Kabupaten Rembang. Rekomendasi diberikan kepada DKK dan tenaga kesehatan dimana hendaknya DKK mengadakan pelatihan PONED bagi tenaga kesehatan yang belum mendapat pelatihan dan juga melakukan evaluasi terjadwal, tidak hanya disaat adanya kasus kematian dan untuk tenaga PONED hendaknya bekerja sesuai jadwal shift. Keterbatasan penelitian yang ada adalah penggunaan metode kualitatif membuat adanya subyektifitas peneliti, penelitian dilakukan di tiga puskesmas PONED saja, pengambilan data hanya dilakukan dalam tiga hari dan peneliti hanya melakukan cross check di DKK. Basic Emergency Obstetric and Neonatal Care (BEONC) is a health service for maternal and neonates that implemeted by BEONC primary health center who service to overcome obstetric and neonatal emergency case. PONED is one way to suppress Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in Rembang regency. Rembang regency is one of the districts in Central Java that held a BEONC.MMR and IMR in Rembang districts are fluctuative and unstable. MMR and IMR that have not been optimal cause the need for evaluation for BEONC in Rembang. The purpose of this study is to evaluate and find the costraint. This study uses qualitative approach. This was a qualitative study by indepth interview and documentation studies. The respondents are 10 persons consisting of the head of primary health care, doctors, midwives, patients from selected BEONC.Respondents were chosen by purposive sampling method. Data analysis using content analysis. The results showed that from input aspect, the number of human resources of BEONC and operational fund have been fulfilled but there are obstacles in human resources due to different skill mastery and doctors who work oncall. Tools and infrastructure facilities are still lacking and need renewal. The process showed that socialization has been done bute there are still people who don’t know about BEONC. Supervition is not routinely perfomed and should be don in case of maternal and infant deaths. Output of BEONC in the form of MMR and IMR still fluctuative, there has been no significant decrease. Patients are satisfied with the BEONC service. Concultion of study is BEONC in Rembang districts still need improvement of performance.Recommendation is given to DKK and BEONC personnel, DKK should conduct BEONC training and do scheduled evaluation, not only when there is a case of death and for BEONC personnel should work on scheduled shift. The limitation of the research is the use of qualitative methods to make the subjectivity of the researcher, the research was done in three BEONC primary health, the data was collected in three days and the reseracher only cross check to DKK.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasien_US
dc.subjectPuskesmasen_US
dc.subjectPONEDen_US
dc.subjectEvaluationen_US
dc.subjectPrimary Health Careen_US
dc.subjectBEONCen_US
dc.titleEVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN REMBANG (Suatu Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Case Study di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record