Show simple item record

dc.contributor.advisorNur Wijayaning Rahayu, S.Kom., M.Cs
dc.contributor.authorMia Puspa Pertiwi, 13523096
dc.date.accessioned2018-02-22T09:27:30Z
dc.date.available2018-02-22T09:27:30Z
dc.date.issued2018-02-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5783
dc.description.abstractPenjadwalan merupakan proses bisnis yang selalu ada di setiap sekolah. Penyusunan jadwal untuk kegiatan belajar mengajar pada Sekolah Menengah Pertama terbagi menjadi dua, yaitu penjadwalan kelas reguler dan penjadwalan untuk kelas tambahan. Sedangkan penjadwalan diluar KBM, ada penjadwalan ekstrakurikuler. Penjadwalan kelas reguler maksudnya adalah pembagian jadwal mata pelajaran yang dilaksanakan pada pagi hingga siang hari sesuai dengan KBM pada sekolah masing-masing. Sedangkan penjadwalan kelas tambahan adalah jadwal di luar jadwal reguler yang ada, biasanya dilaksanakan pada sore hari. Kelas tambahan memuat tentang alur pembuatan jadwal tambahan belajar atau jadwal les yang wajib untuk siswa kelas 9. Hal yang dibutuhkan dalam pembuatan jadwal mata pelajaran yaitu, manajemen mata pelajaran, manajemen hari dan jam berlangsungnya KBM, manajemen jadwal prioritas berdasarkan mata pelajaran yang mempunyai prioritas dan manajemen jadwal khusus digunakan bagi guru agar jadwal kegiatan mengajarnya tidak terhambat oleh kegiatan lainnya. Pada saat ini, proses penyusunan jadwal di SMP yang menjadi objek penelitian sebelumnya oleh Yuniar Rakhmawati masih semi manual menggunakan Microsoft Excel maupun Microsoft Word. Penjadwalan seperti itu, rentan terjadi adanya kesalahan pengaturan jadwal pelajaran. Ketidaksesuaian jadwal dengan kegiatan guru pengajar juga rentan terjadi diakibatkan pengaturan tersebut masih manual dilakukan. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode Usability Testing untuk mengetahui kualitas sistem dari sisi pengguna. Pengujian dilakukan pada empat Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yaitu SMP Negeri 5 Yogyakarta, SMP Negeri 8 Yogyakarta, SMP Piri Ngaglik dan MTs Pandanaran. Pengujian dilakukan sebanyak dua kali. Menurut hasil pengujian dengan metode Usability Testing, sistem memiliki kemajuan dari pengujian tahap 1 ke pengujian tahap 2. Nilai SUS meningkat yaitu pada pengujian tahap 1 sebesar 65,625 menjadi sebesar 74,167 pada pengujian tahap 2. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skenario pengujian pada pengujian tahap 1 memiliki waktu rata-rata 13 menit 7 detik, pada pengujian tahap 2 memiliki waktu rata-rata 12 menit 19 detik dan waktu rata-rata untuk akun siswa dan guru 1 menit 40 detik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenjadwalan Kelas Reguleren_US
dc.subjectTambahanen_US
dc.subjectSekolah Menengah Pertamaen_US
dc.subjectUsability Testingen_US
dc.subjectSystem Usability Scaleen_US
dc.titleSISTEM INFORMASI PENJADWALAN KELAS REGULER DAN TAMBAHAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record