| dc.description.abstract | Penelitian evaluasi ketersediaan dan kebutuhan air untuk Jaringan Irigasi Air Nipis di latar belakangi oleh kurangnya pasokan air untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada DI Air Nipis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air irigasi guna mengetahui apakah air yang tersedia mampu mencukupi kebutuhan air irigasi yang ada.
Metode yang digunakan dalam analisis data untuk menghitung ketersediaan air adalah metode F.J. Mock dengan bantuan kalibrasi program Solver dalam Microsoft Excel. Perhitungan kebutuhan air irigasi menggunakan gunakan metode FAO yag diambil dari panduan Kriteria Perancangan 01 dengan lama penyiapan lahan 30 hari, nilai WLR (Water Layer Requirment) 1,65 mm/hari, perkolasi 2 mm/hari sesuai dengan peraturan Bupati Bengkulu Selatan. Curah hujan rata-
rata dihitung dengan metode rata-rata Aljabar.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai ketersediaan air irigasi untuk Daerah Irigasi Air Nipis setengah bulanan, debit maksimum sebesar 12,16 m3/dt dan debit minimum sebesar 3,58 m3/dt. Dari keempat alternatif yang digunakan diperoleh bahwa alternatif 2 merupakan alternatif terbaik. Alternatif 2 menggunakan pola tanam padi-padi-palawija dimulai pada bulan Oktober periode II dengan depit pengambilan sebesar 2,59 m3/dt. Meskipun demikian pada alternatif 2 masih terjadi kekurangan sebesar 0,58 m3/dt. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa terjadinya kekurangan pasokan air selain karena debit andalan yang tidak terpenuhi, faktor lain yang mendukung kekurangan tersebut mungkin akibat rembesan atau kebocoran di sepanjang Jaringan Irigasi Air Nipis.
Research about evaluation of water supply and water demand for Air Nipis irrigation based on lack of water supply to fulfill water demand in Air Nipis Irrigation. The purpose of this research is to evaluate water balance between supply and deman in order to attain whether water supply able to meet water demand for irrigation.
F.J. Mock method used to calculate water supply by calibrating its parameter using solver program of Microsoft Excel.The calculation of water irrigation uses FAO method from “Kriteria Perancangan 01” with 30 days of land preparation, Water Layer Requitment (WLR) value is 1,65 mm/day, and 2 mm/day percolation for South Bengkulu Region’s Regulation. Aljabar method used to calculate average rainfall.
The result shows water supply of Air Nipis Irrigation for half month, the biggest water supply is 12,16 m3/dt and the smallest water supply is 3,58 m3/dt. From four alternatives that is used in this research, the 2nd alternative is the best alternative for this research. The 2nd alternative uses”padi-padi-palawija” pattern, which is started on second period of October with diversion requirement is 2,59 m3/dt. Neverthless, 2nd alternative is still happening lack is 0,58 m3/dt. Therefore, the conclusion of the water shortage caused by lack of water supply and seepage or leakage along Air Nipis Irrigation. | en_US |
