Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Miranti Dewi P., M.Sc
dc.contributor.authorRatna Rahmi Asih
dc.date.accessioned2018-02-21T11:46:07Z
dc.date.available2018-02-21T11:46:07Z
dc.date.issued2018-02-20
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/5746
dc.description.abstractLatarBelakang : Diabetes melitus tipe II (DM tipe II) merupakan masalah kesehatan yang serius dan perlu dikendalikan. Penderita penyakit ini berisiko memiliki kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit ini. Selain itu, penderita memiliki risiko lima kali lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular seperti angina dan gagal jantung, stroke, disfungsi seksual, keguguran, bayi lahir mati, bahkan kematian dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes melitus. Prevalensi penderita diabetes melitus tipe II di Indonesia dari terus mengalami peningkatan. Pada tahun tahun 2015 Indonesia menempati peringkat ke-7 negara dengan penderita diabetes melitus terbanyak di dunia yaitu sebanyak 10 juta orang. Kunjungan penderita DM tipe II di RSUD Kabupaten Ciamis terus meningkat setiap tahunya, sama hal nya dengan Puskesmas Cikoneng dan Puskesmas Imbanagara. Kedua puskesmas memiliki jumlah pasien diabetes yang terus meningkat setiap tahunnya. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan diabetes melitus tipe II pada pasien di Puskesmas Cikoneng Kecamatan Cikoneng dan Puskesmas Imbanagara Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Metode : Penelitian menggunakan desain kasus kontrol yang diikuti 174 pasien di wilayah kerja Puskesmas Imbanagara dan Puskesmas Cikoneng di Kabupaten Ciamis Jawa Barat, selama bulan Oktober hingga November 2015. Kelompok kasus yaitu, pasien yang datang ke Puskesmas Cikoneng dan Puskesmas Imbanagara yang menderita DM tipe II dan bersedia mengikuti penelitian, terdiagnosis DM maksimal 5 tahun yang lalu, dan usia > 30 tahun. Kelompok kontrol yaitu pasien yang datang ke Puskesmas Cikoneng dan Puskesmas Imbanagara yang menderita DM tipe II dan bersedia mengikuti penelitian, pasien yang tidak menderita DM tipe II. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara meliputi umur pasien, riwayat DM pada keluarga, kebiasaan konsumsi makanan manis, asupan serat, kebiasaan merokok, aktifitas fisik, pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran GDS. Asupan serat dilakukan dengan recall 24 jam dan diukur dengan software nutrisurvey 2007. Analisi data menggunakan uji chi-square, jika tidak memenuhi syarat uji chi-square dilakukan dengan uji Fisher, dengan tingkat kemaknaan p<0,05 software spss for windoes versi 23. Hasil: hasil penelitian didapatakan 87 pasien DM tipe II dan 87 pasien tidak dengan DM tipe II. Uji hipotesis dengan chi-square didapatkan bahwa hubungan antara DM dengan riwayat DM xii pada keluarga (p=0,000 OR=12,822), umur (p=0,049 OR=1,827), hipertensi (p=0,01 OR=2,21), diet gula (p=0,009), aktifitas fisik (0,000 OR= 8,446), merokok (p=0,714), status gizi (p=0,750 OR= 1,107.), dan hasi fisher untuk hubungan antara DM dengan asupan serat (p=1,00). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara riwayat DM pada keluarga, umur, hipertensi, diet gula, dan aktifitas fisik dengan diabetes melitus tipe 2 pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Cikoneng dan Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis, Jawa Baratid
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectDiabetes Melitus tipe 2id
dc.subjectHipertensiid
dc.titleFaktor-faktor Risiko yang Berhubungan dengan Diabetes Melitus Tipe Ii pada Pasien di Puskesmas Cikoneng Kecamatan Cikoneng dan Puskesmas Imbanagara Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record