Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorDicky Ramadhani, 13522038
dc.date.accessioned2018-02-20T18:07:18Z
dc.date.available2018-02-20T18:07:18Z
dc.date.issued2018-12-29
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5723
dc.description.abstractFakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia memiliki 5 Jurusan yang masing-masing jurusan mempunyai laboratorium untuk tempat praktik. Laboratorium tersebut berisikan alat-alat, mesin dan bahan kimia. Penerapan K3 pada laboratorium-laboratorium tersebut masih sangat kurang, dapat dilihat dari keadaan ruangan laboratorium yang memiliki risiko-risiko bahaya seperti tidak adanya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada sebagian laboratorium, tidak diwajibkannya penggunaan Alat pelindung Diri (APD), tidak adanya rambu-rambu keselamatan (jalur evakuasi, bahan kimia berbahaya, pintuk keluar, dll), terdapat lubang dilantai yang berisikan rangkaian kabel listrik, penataan bahan kimia, kabel-kabel listrik dan komputer yang tidak tertata serta masih banyak lagi hal-hal lainnya yang memiliki potensi risiko bahaya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi risiko bahaya yang terdapat pada laboratorium-laboratorium FTI UII lantai 2 dan 3 Gedung K.H Wahid Hasyim, menilai level dari risiko-risiko yang ditemukan dan selanjutnya memberikan solusi dari untuk setiap risiko bahaya yang ditemukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah HIRA (Hazard Identification and Risk Assestment) dan HAZOP (Hazard and Operability Study). Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu 3 laboratorium yang memiliki jumlah nilai risiko tertinggi adalah laboratorium pengantar Teknik Kimia, Laboratorium Kimia Dasar dan Laboratorium Operasi Teknik Kimia dengan nilai 252, 221, dan 157. Nilai risiko ekstrim berturut untuk laboratorium tersebut yaitu 83 dengan 6 temuan, 63 dengan 5 temuan, dan 47 dengan 3 temuan. Risiko yang banyak muncul pada laboratorium tersebut terkait dengan penggunaan bahan kimia pekat yang berbau menyengat, alat dan bahan praktikum yang tidak tertata dengan baik, tidak mewajibkan penggunaan APD dan lain-lain. Untuk keseluruhan laboratorium yang dijadikan objek penelitian potensi risiko bahaya yang banyak muncul yaitu terkait dengan tidak ada nya APAR dan P3K untuk sebagian Laboratorium, tidak mewajibkan penggunaan APD saat praktikum, tidak adanya rambu-rambu keselamatan, peralatan praktikum tidak tertata dengan baik dan tidak adanya SOP yang jelas ketika memasuki kawasan laboratorium.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPOTENSI RISIKO BAHAYAen_US
dc.subjectLABORATORIUM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DI LANTAI 2 DAN 3 GEDUNG K.H.WAHID HASYIMen_US
dc.subjectPENDEKATAN HIRA DAN HAZOPen_US
dc.titleANALISIS POTENSI RISIKO BAHAYA PADA LABORATORIUM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DI LANTAI 2 DAN 3 GEDUNG K.H.WAHID HASYIM DENGAN PENDEKATAN HIRA DAN HAZOPen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record