Show simple item record

dc.contributor.advisorFathul Wahid, M. Sc., Ph. D
dc.contributor.authorPipit Febriana Dewi, 14917131
dc.date.accessioned2018-02-19T15:50:06Z
dc.date.available2018-02-19T15:50:06Z
dc.date.issued2018-01-17
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5618
dc.description.abstractE-Samsat merupakan pelayanan untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor yang dapat dilakukan selama 24 jam dengan mengakses situs web www.e-samsat.jatimprov.go.id dan pembayaran yang berbasis internet banking, sms banking, maupun ATM pada Bank Jatim, Mandiri, BNI, dan BRI. Tujuan dari pengembangan e-Samsat yaitu memenuhi hak wajib pajak untuk dapat membayar pajak kendaraan bermotor hingga jam 24:00. Pada pelaksanaannya, e-Samsat di Kabupaten Pacitan tidak dapat memenuhi target untuk dapat melayani 25 wajib pajak setiap harinya sehingga Dinas Pendapatan Kabupaten Pacitan mendapat himbauan dari Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat dalam menolak dan mengadopsi e-Samsat di Kabupaten Pacitan. Teori Difusi Inovasi digunakan dalam penelitian ini dimana data diperoleh berdasarkan aspek pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, dan konfirmasi. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk mengadopsi e-Samsat yaitu ikut berpartisipasi dalam program pemerintah di era digitalisasi, adanya transparansi mengenai jumlah pajak kendaraan bermotor yang harus dibayarkan, efisiensi terhadap biaya, waktu, dan tempat dimana pembayaran dapat dilakukan dimana saja, tidak perlu membeli map khusus Samsat dan antri seperti halnya ketika melakukan pembayaran di Kantor Bersama Samsat. Selain itu dengan menggunakan e-Samsat juga dapat terhindar dari keterlambatan pembayaran. Adapun faktor yang menyebabkan masyarakat menolak adopsi e-Samsat yaitu karena keterbatasan pengetahuan tentang e-Samsat, masyarakat juga memiliki keterbatasan dalam penggunaan teknologi, alur pembayaran juga dirasa rumit karena setelah melakukan pembayaran melalui Bank masih harus kembali lagi ke Kantor Bersama Samsat untuk mengambil bukti pembayaran pajak daerah PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ yang baru sehingga menyebabkan masyarakat merasa inovasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang lama lebih mudah. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga menyebabkan banyaknya masyarakat Kabupaten Pacitan kurang mengetahui tentang e-Samsat ditambah lagi dengan keberadaan Kantor Bersama Samsat yang masih dapat dijangkau juga menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk ke kantor daripada mengadopsi e-Samsat. Selain itu keterbatasan fasilitas perbankan dan jaringan internet juga ikut mempengaruhi masyarakat untuk menolak adopsi e-Samsat. E-Samsat is a service for paying vehicle tax which can be done for 24 hours by accessing the website www.e-samsat.jatimprov.go.id and its payment is based on both internet banking, sms banking, and ATM (Automated Teller Machine) in Jatim Bank, Mandiri, BNI, and BRI. The purpose of the development of e-samsat itself is to fulfill taxpayer rights to be able to pay vehicle tax until 24 o’clock. On the implementation, e-Samsat in Pacitan Regency can not reach a target to serve 25 taxpayers every day so Pacitan Local Revenue Office gets a notice from East Java Province Revenue Office to increase the quality of people service continuously. Therefore, it’s needed to know the factors which influence people for reject or adopt e-Samsat in Pacitan Regency. The theory of Innovation diffusion used in this research which the data are got is based on knowledge, persuasion, decision, implementation and confirmation aspects. From the result of this research, it is found that the factors which influence people to adopt e-Samsat are by participating in a government program in this era of digitalization, there must be a transparency about the amount of vehicle tax which should be paid, the efficiency of the cost, the time and place where a payment can be made anywhere, it is not necessary to buy a special map of Samsat and queue as well as when making payments in Kantor Bersama Samsat (One Roof System Integrated Office). Moreover, by using e-Samsat we can be spared from late payment. Factors which can make people deny to adopt e-Samsat are the lack of knowledge about e-Samsat, people also have limitation in use of technology, the scheme of payment is also felt too complicated because after paying via Bank, they have to back to Kantor Bersama Samsat (One Roof System Integrated Office) again for taking proof of new tax payment of PKB/BBN-KB and SWDKLLJ so it can make people feel that the innovation of old vehicle tax service is easier. The lack of socialization or giving information to people also cause most of Pacitan people are less knowing about e-Samsat, in addition the place of Kantor Bersama Samsat is reachable also make people prefer come to Kantor Bersama Samsat to adopt e-samsat. Besides, the lack of Banking facilities and internet also influence people to deny adopting e-Samsat.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKantor Bersama Samsaten_US
dc.subjectpajak kendaraan bermotoren_US
dc.subjectTeori Difusi Inovasien_US
dc.subjectKantor Bersama Samsat (One Roof System Integrated Office)en_US
dc.subjectvehicle taxen_US
dc.subjecttheory of innovation diffusionen_US
dc.titleFAKTOR PENENTU PENOLAKAN DAN ADOPSI E-SAMSAT OLEH MASYARAKAT: STUDI KUALITATIF DI KABUPATEN PACITANen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record