Show simple item record

dc.contributor.authorWahyu Santoso, 12511140
dc.date.accessioned2018-01-30T14:46:56Z
dc.date.available2018-01-30T14:46:56Z
dc.date.issued2018-01-29
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/5337
dc.description.abstractDalam proses pembangunan sebuah proyek kostruksi kerap terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti terjadinya keterlambatan pekerjaan pada proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat terjadi karena faktor yang berbeda-beda seperti kondisi cuaca yang tidak mendukung, perubahan desain dan kesalahan dalam perencanaan. Maka dari itu diperlukanalternatif yang bisa digunakan untuk menunjang percepatan penyelesaian proyek, alternatif tersebutdapat berupa penambahan jam lembur, penggunaan alat yang lebih produktif, penambahan jumlah pekerja, penggunaan material yang cepat pemasangannya dan metode konstruksi yang lebih cepat. Dalam Penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi penyelesaian proyek padaproyek pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan UGM , dengan alternatif penambahan jam kerja empat jam dan sistemshift kerja (shift pagi dan shift malam). Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biayaproyek (direct and indirect cost) yang lebih ekonomis dan durasi waktu yang lebih efisien dengan menggunakan dua alternatif tersebut. Hasil analisis pada proyek pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, diketahui total anggaran biaya proyek dalam kondisi sesudah crashing dengan alternatif penambahan jam kerja maksimal selama empat jamdidapat sebesar Rp. 12.312.448.567,00 atau lebih mahal 0,82% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normaldan durasi pelaksanaan proyek didapat 191 hari kerja atau lebih cepat 9,05 % dari durasi normal, sedangkan total anggaran biaya proyek dalam kondisi sesudah crashing dengan alternatif sistem shift kerja (shift pagi dan shift malam) didapat sebesar Rp. 12.155.175.517,00atau lebih murah 0,47% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi pelaksanaan proyek didapat 179 hari atau lebih cepat 14,76% dari durasi normal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan sistem shift kerja (shift pagi dan shift malam) merupakan alternatif program crashing yang lebih efektif dan ekonomis, karena dengan menerapkan sistem shift kerja (shift pagi dan shift malam) durasi lebih cepat dan anggaran total biaya proyek lebih murah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPercepatan Proyeken_US
dc.subjectMetode Crashingen_US
dc.subjectDirect and Indirect Costen_US
dc.titleANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CRASHING DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA EMPAT JAM DAN SISTEM SHIFT KERJA (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Yogyakarta)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record