Analisis Sikap Merokok dan Terpaan Iklan Rokok Pada Siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
Latar Belakang Penelitian :Rokok membawa dampak buruk bagi kesehatan
individu yang menghisapnya secara langsung ataupun bagi individu lain yang ikut
menghisap asap rokok. Saat ini kebiasaan merokokbukan hanya terdapat di
kalangan orang dewasa, namun para remaja dan anak-anak.Terdapat berbagai
faktor yang mempengaruhi sikap merokok, salah satunya adalah terpaan iklan
rokok. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi para audiens yang menyaksikan
iklan tersebut sehingga bersikap mendukung kegiatan merokok. Audiens bersikap
positif mendukung rokok agar juga dianggap terlihat lebih menarik ataupun
berkeinginan untuk membuat individu lain kagum terhadap dirinya.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui analisa sikap merokok dan terpaan iklan
rokok di televisi pada siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif analitik, yaitu mengumpulkan data primer berupa wawancara dengan
metode depth interview menggunakan guide interview yang meliputi pertanyaan
tentang terpaan iklan dan sikap merokok. Subjek penelitian ini adalah siswa
perokok aktif di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Variabel yang
akan diteliti adalah terpaan iklan rokok dan sikap merokok.
Hasil Penelitian : Dari 5 informan yang memenuhi syarat penelitian, didapatkan
hasil 2 orang mulai merokok pada usia 11 tahun, 2 orang pada usia 12 tahun dan 1
orang pada usia 14 tahun. Semua informan tidak mengganti saluran televisi dan
menyimak iklan sampai selesai dengan frekuensi rata-rata dua kali dalam sehari.
Semua informan memahami isi iklan dan serius dalam memerhatikan walaupun
sambil melakukan aktifitas lain. Semua informan juga tahu tentang bahaya
merokok namun merasa bangga dan terdapat kesenangan tersendiri saat
melakukannya dan mengaku akan terus merokok.
Simpulan : Berdasarkan usia awal mulai merokok pada usia yang relatif muda.
Berdasarkan lamanya individu menyaksikan iklan tidak mengganti saluran dan
menyimak sampai akhir. Berdasarkan frekuensi individu melihat iklan minimal
dua kali dalam sehari dan memahami isi iklan. Berdasarkan keseriusan individu
melihat iklan dengan cukup serius walaupun sambil melakukan kegiatan yang
lain. Berdasarkan komponen kognitif, afektif dan konatif tentang rokok individu
paham tentang bahaya merokok namun bangga dan punya perasaan senang saat
merokok dan mengaku akan tetap terus merokok.
Collections
- Medical Education [2279]