dc.description.abstract | Fenomena yang sering terjadi pada supply chain adalah terjadinya variabilitas permintaan dalam setiap tahapan saluran distribusi. Fenomena ini dinamakan bullwhip effect. Akibat terjadinya bullwhip effect adalah timbulnya inefficient pada supply chain. Penelitian ini membahas mengenai bullwhip effect yang terjadi pada supply chain obat-obatan yaitu di PBF-PT. Mentari Indah Inti Farma. Menghitung bullwhip effect ini dibagi dalam dua pengukuran. Pengukuran pertama adalah analisa mengukur produk dengan retailer. Dan pengukuran kedua adalah mengaggregasikan retailer dengan produk yang semuanya dilakukan di dua tingkatan supply chain, yaitu Pedagang Besar Farmasi dan Retailer. Hasil pengukuran untuk tingkatan retail dan PBF-PT. Mentari Indah Inti Farma menghasilkan nilai Ѡ1 = 1.86 > Ѡ2 = 1.25 yang berarti terjadi bullwhip effect pada tingkatan tersebut. Hal ini menunjukkan terjadinya amplifikasi variabilitas permintaan pada tingkatan supply chain. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya bullwhip effect, antara lain: adanya kebijakan perusahaan tentang pemotongan harga dan bonus, waktu lead time yang panjang. Cara untuk mengurangi bullwhip effect adalah mengurangi variabilitas permintaan, jadwal pengiriman produk yang tepat, dan memperbaiki harga. | en_US |