dc.description.abstract | Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan kelainan struktur atau
fungsi ginjal yang menetap selama ≥3 bulan. Faktor dan penyebab dari PGK paling
sering adalah hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes melitus. Salah satu akibat
paling umum PGK adalah anemia defisiensi besi, salah satu marker yang
digunakan adalah Ferritin Serum (FS). Terapi anemia pada pasien PGK adalah
dengan ESA. Namun, beberapa penelitian menunjukkan pasien dengan dosis ESA
yang tinggi memiliki risiko kadar FS yang rendah.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara terapi ESA terhadap
kadar ferritin pada pasien penyakit ginjal kronik.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan pada pasien hemodialisis di RS PKU
Muhammadiyah Bantul pada 97 subjek penelitian dengan desain cross-sectional
menggunakan data primer dan sekunder. Variabel dosis ESA dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu 2.000, 3.000, dan 4.000 IU/minggu. Sedangkan, variabel FS dibagi
menjadi kategori rendah dan tinggi.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar FS dengan dosis ESA
pada pasien hemodialisis (p= 0.000). Sebanyak 67.0% pasien dengan kadar FS
rendah dan 33.0% pasien dengan kadar FS tinggi. Komorbid juga memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kadar FS pada pasien hemodialisis (P= 0.008).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar FS dengan dosis ESA pada pasien
PGK yang menjalani hemodialisis (p< 0.000). Dosis ESA yang tinggi akan
meningkatkan kadar FS pada pasien. | en_US |