dc.description.abstract | Kota Pekalongan memiliki potensi pengembangan pariwisata yang besar karena lokasinya strategis berada di
tengah jalur pantai utara Pulau Jawa. Selama proses perkembangannya berbagai permasalahan yang behubungan
dengan bidang pariwisata Kota Pekalongan bermunculan, salah satunya kurangnya pembinaan terhadap kesenian
dan budaya daerah sehingga menyebabkan rendahnya minat masyarakat terhadap pengembangan dan pelestarian
kesenian daerah. Pekalongan telah ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia karena memiliki produk seni kriya yang
memiliki peran cukup besar di bidang pariwisata. Akan tetapi, kelompok pengembangan seni kriya masih sedikit
diakibatkan oleh minimnya fasilitas galeri untuk kesenian karena tingginya biaya operasional bangunan. Kebutuhan
pencahayaan dan penghawaan pada galeri cukup tinggi meningat fungsinya sebagai tempat yang kegiatannya
mengandalkan mata. Oleh karena itu, diperlukan fasilitas galeri kerajinan di Kawasan Jetayu Kota Pekalongan yang
dapat mengurangi penggunaan energi terutama pada pencahayaan dan penghawaan.
Tujuan dari perancangan ini untukmendesain galeri kerajinan dengan konsep green building yang menekankan
strategi desain pasif di Kota Pekalongan. Metode yang digunakan pada perancangan ini berawal dari penelusuran isu
hingga ditemukan variabelnya, dilanjutkan dengan penelusuran persoalan dan menganalisis hingga ditemukan
parameter dan indikator untuk mengukur keberhasilan dari penggunaan konsep green building pada bangunan ini.
Indikator yang digunakan pada perancangan galeri seni dari SNI dan Green Building dengan parameter EEC 2
(Pendekatan pasif untuk Pencahayaan) dan EEC 3 (Pendekatan pasif untuk penghawaan). Metode yang digunakan
pada perancangan ini berawal dari penelusuran isu hingga ditemukan variabelnya, dilanjutkan dengan penelusuran
persoalan dan menganalisis hingga ditemukan parameter dan indikator untuk mengukur keberhasilan dari
penggunaan konsep green building pada bangunan ini yang akhirnya mewujudkan sebuah konsep dan ditunjukan
melalui desain. Selanjutnya hasil perancangan diuji dengan simulasi CFD software untuk mengetahui penghawaan
alami pada bangunan. Selain itu, dilakukan simulasi Velux untuk mengetahui pencahayaan alami pada galeri
kerajinan.
Berdasarkan hasil perancangan, dihasilkan bangunan Galeri Kerajinan Pekalongan di atas lahan seluas 7500 m2
dengan KDB maksimal 70%, KDH minimal 30%. Perancangan galeri terdiri atas lima massa desain bangunan dengan
dua lantai. Penggunaan pencahayaan alami pada bangunan dengan menerapkan light shelf dan solar chimney agar
dapat mengurangi konsumsi energi. Dengan hasil uji desain menggunakan Velux menunjukkan bahwa 90%
bangunan mendapatkan pencahayaan alami yang baik. Sedangkan haisil uji desain menggunakan CFD Software
menunjukkan bahwa 100% bangunan mendapatkan penghawaan alami yang baik. | en_US |