Show simple item record

dc.contributor.authorSyanuna, Syeren
dc.date.accessioned2024-07-10T04:35:46Z
dc.date.available2024-07-10T04:35:46Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50700
dc.description.abstractKota Pekalongan memiliki potensi pengembangan pariwisata yang besar karena lokasinya strategis berada di tengah jalur pantai utara Pulau Jawa. Selama proses perkembangannya berbagai permasalahan yang behubungan dengan bidang pariwisata Kota Pekalongan bermunculan, salah satunya kurangnya pembinaan terhadap kesenian dan budaya daerah sehingga menyebabkan rendahnya minat masyarakat terhadap pengembangan dan pelestarian kesenian daerah. Pekalongan telah ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia karena memiliki produk seni kriya yang memiliki peran cukup besar di bidang pariwisata. Akan tetapi, kelompok pengembangan seni kriya masih sedikit diakibatkan oleh minimnya fasilitas galeri untuk kesenian karena tingginya biaya operasional bangunan. Kebutuhan pencahayaan dan penghawaan pada galeri cukup tinggi meningat fungsinya sebagai tempat yang kegiatannya mengandalkan mata. Oleh karena itu, diperlukan fasilitas galeri kerajinan di Kawasan Jetayu Kota Pekalongan yang dapat mengurangi penggunaan energi terutama pada pencahayaan dan penghawaan. Tujuan dari perancangan ini untukmendesain galeri kerajinan dengan konsep green building yang menekankan strategi desain pasif di Kota Pekalongan. Metode yang digunakan pada perancangan ini berawal dari penelusuran isu hingga ditemukan variabelnya, dilanjutkan dengan penelusuran persoalan dan menganalisis hingga ditemukan parameter dan indikator untuk mengukur keberhasilan dari penggunaan konsep green building pada bangunan ini. Indikator yang digunakan pada perancangan galeri seni dari SNI dan Green Building dengan parameter EEC 2 (Pendekatan pasif untuk Pencahayaan) dan EEC 3 (Pendekatan pasif untuk penghawaan). Metode yang digunakan pada perancangan ini berawal dari penelusuran isu hingga ditemukan variabelnya, dilanjutkan dengan penelusuran persoalan dan menganalisis hingga ditemukan parameter dan indikator untuk mengukur keberhasilan dari penggunaan konsep green building pada bangunan ini yang akhirnya mewujudkan sebuah konsep dan ditunjukan melalui desain. Selanjutnya hasil perancangan diuji dengan simulasi CFD software untuk mengetahui penghawaan alami pada bangunan. Selain itu, dilakukan simulasi Velux untuk mengetahui pencahayaan alami pada galeri kerajinan. Berdasarkan hasil perancangan, dihasilkan bangunan Galeri Kerajinan Pekalongan di atas lahan seluas 7500 m2 dengan KDB maksimal 70%, KDH minimal 30%. Perancangan galeri terdiri atas lima massa desain bangunan dengan dua lantai. Penggunaan pencahayaan alami pada bangunan dengan menerapkan light shelf dan solar chimney agar dapat mengurangi konsumsi energi. Dengan hasil uji desain menggunakan Velux menunjukkan bahwa 90% bangunan mendapatkan pencahayaan alami yang baik. Sedangkan haisil uji desain menggunakan CFD Software menunjukkan bahwa 100% bangunan mendapatkan penghawaan alami yang baik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectGaleri Kerajinanen_US
dc.subjectGreen Buildingen_US
dc.subjectStrategi Desain Pasifen_US
dc.subjectPenghawaan Alamien_US
dc.subjectPencahayaan Alamien_US
dc.titlePerancangan Galeri Kerajinan dengan Pendekatan Green Building Penekanan Strategi Desain Pasif di Kota Pekalonganen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19512195


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record