Show simple item record

dc.contributor.authorAlanda, Muhamad Falih
dc.date.accessioned2024-07-10T04:01:26Z
dc.date.available2024-07-10T04:01:26Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50698
dc.description.abstractIndonesia adalah negara kelautan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan lebih dari 5000 pulau dihuni oleh berbagai suku. Kabupaten Natuna adalah salah satu kelompok pulau di wilayah Kepulauan Riau. Ini adalah salah satu pulau terluar paling utara di Indonesia dan berbatasan langsung dengan berbagai Peran pelabuhan Selat Lampa bagi masyarakat Natuna yang merupakan gerbang terdepan juga memiliki peran untuk menaikkan gambaran citra negara. Natuna yang berada di bagian paling utara juga menyebabkan sulitnya mendapatkan material-material negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Oleh karena itu, Kabupaten Natuna adalah salah satu pulau terluar yang strategis untuk menggambarkan seluruh negara Indonesia. bangunan yang tersedia didaerah ini, sehingga penggunaan material pre-fabrikasi dinilai efisien dari segi teknlogi terbaru, kecepatan pembangunan dan juga efisien dalam hal konsumsi energi dan berkelanjutan. Natuna sangat mengandalkan transportasi laut untuk keluar serta masuknya orang dan barang, selain dari harga tiket yang lebih murah dibandingkan transportasi udara. Transportasi laut juga merupakan sarana yang vital dan penting untuk menghubungkan provinsi ke daerah bagi masyarakat Natuna, oleh karena itu peran dari pelabuhan sebagai tempat berlabuhnya armada laut seperti kapal, feri, speedboat, dan pompong sangatlah penting. Berkaitan dengan konsumsi energi, Berada di perbatasan memunculkan tantangan khusus bagi Natuna dalam hal keberlanjutan energi. Dalam mengatasi tantangan ini, arsitektur berperan penting sebagai solusi yang tepat. Bangunan hemat energi dengan desain arsitektur yang cermat dapat membantu Natuna mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang lebih sedikit dan menurunkan ketergantungannya pada sumber daya energi dari luar. Setiap tahun, natuna mengalami musim utara, di mana angin bertiup dengan sangat kencang dan hujan terus menerus sepanjang akhir tahun. Ini menunjukkan bahwa iklim pesisir natuna berbeda dari iklim tropis karena kecepatan angin, suhu, dan kelembapan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan rancangan bangunan yang baik untuk merespon iklim ini.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titlePerancangan Pelabuhan Selat Lampa Kabupaten Natuna dengan Pendekatan Eco-Futuristicen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18512031


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record