dc.description.abstract | Latar Belakang: Kerusakan ginjal yang berlangsung secara kronik disebut
dengan penyakit ginjal kronik (PGK). Hemodialisis (HD) merupakan modalitas
terapi pengganti kerja ginjal untuk mengeliminasi molekul toksin pada pasien PGK.
Adekuasi hemodialisis diukur menggunakan parameter Kt/V atau URR. Di sisi lain,
terdapat komplikasi yang sering terjadi pada pasien PGK, salah satunya adalah
anemia. Kemudian, terapi eritropoietin (Epo) akan diberikan kepada pasien
anemia. Respon dari terapi tersebut dihitung menggunakan indeks resistensi
eritropoietin (ERI). Hemodialisis yang tidak adekuat berisiko untuk terjadinya
resistensi eritropoietin.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara adekuasi hemodialisis terhadap
erythropoietin resistance index (ERI) pada pasien penyakit ginjal kronik.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel
penelitian didapatkan dengan metode purposive sampling dan menggunakan uji
hipotesis sehingga didapatkan sebanyak 104 sampel pasien penyakit ginjal kronik
yang menjalani hemodialisis dan diberi terapi eritropoietin. Data dikumpulkan
menggunakan data sekunder dan hasil laboratorium yang mencakup usia, jenis
kelamin, komorbid, akses vaskular, kadar ureum, Hb, dan dosis Epo di RS PKU
Muhammadiyah Bantul.
Hasil: Pada 104 sampel penelitian, dengan parameter adekuasi Kt/V didapatkan
91 pasien mendapat adekuasi yang tidak adekuat dan 13 pasien mendapat
adekuasi yang adekuat. Sedangkan, dengan parameter URR, 76 pasien mendapat
adekuasi yang tidak adekuat dan 28 pasien mendapat adekuasi yang adekuat.
Hasil uji chi square antara adekuasi HD dengan parameter URR dengan ERI
didapatkan hubungan bermakna (p=0,026, >0,05). Sedangkan, dengan parameter
Kt/V menunjukan tidak ada hubungan bermakna dengan ERI (p=1,000).
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara adekuasi hemodialisis dengan
menggunakan parameter URR terhadap ERI di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Kata Kunci: Adekuasi Hemodialisis, Erythropoietin Resistance Index (ERI), Kt/V, | en_US |