Pengaruh Media Sosial Terhadap Pilihan Pengobatan Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Abstract
Latar Belakang: Akne vulgaris merupakan penyakit kulit kronis yang terjadi akibat
adanya penyumbatan pada folikel pilosebasea, dengan manifestasi berupa
terbentuknya komedo dan lesi inflamasi seperti papul, pustul, maupun nodul.
Terapi akne vulgaris saat ini didukung dengan perkembangan teknologi yang
sangat pesat. Salah satu contoh dengan media sosial sebagai jembatan baru
dalam penyebaran informasi. Namun, media sosial memiliki dampak negatif akibat
penyebaran dan pemberian informasi yang dilakukan tidak valid.
Tujuan Penelitian: Mengetahui Pengaruh Media Sosial Terhadap Pilihan
Pengobatan Akne Vulgaris Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia. Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif dengan desain analitik observasional
dengan metode cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan pada subjek
representatif individu (n=61) penderita Akne Vulgaris pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Analisis menggunakan Uji Fisher exact
test pada Statistical Package for the Social Sciences. Hasil: Sebanyak 61 mahasiswa mengalami akne vulgaris. Dimana terdapat 47 dari
61 mahasiswa (77%) menggunakan media sosial sebagai salah satu panduan
dalam mencari informasi pengobatan akne vulgaris. Media sosial yang paling
disukai oleh 21 mahasiswa(34.4%) dalam mencari informasi adalah Tiktok. Hasil
uji Fisher didapatkan nilai p=0.000 (p<0.05) diartikan tedapat hubungan yang
bermaksa secara statistik antara penggunaan media sosial terhadap pilihan
pengobatan akne vulgaris pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia.
Simpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara rekomendasi media sosial
terhadap pilihan pengobatan akne vulgaris pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia.
Collections
- Medical Education [2418]