Pengembangan Asrama Mahasiswa Berbasis Co-living dan Desain Pasif Untuk Mahasiswa Berpendapatan Rendah di Yogyakarta
Abstract
Pertumbuhan penduduk di Indonesia, termasuk di Yogyakarta, semakin pesat
dan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk di daerah tersebut. Salah
satu faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah penduduk di Yogyakarta
adalah berkembangnya sektor pendidikan di kota ini. Jumlah mahasiswa
mencapai 8,2% dari total jumlah penduduk di Yogyakarta, dengan sekitar
323.726 mahasiswa.
Masalah yang dihadapi oleh mahasiswa perantauan berpendapatan rendah
adalah kesulitan dalam mencari hunian yang terjangkau sesuai dengan
penghasilan mereka. Kebutuhan akan hunian yang ekonomis dan terjangkau
memaksa banyak mahasiswa untuk tinggal bersama sanak saudara atau bahkan
di masjid. Harga lahan yang tinggi akibat pembangunan yang kian pesat dan
berkurangnya ruang komunal bagi mahasiswa juga menjadi tantangan lainnya.
Selain itu, pembangunan asrama konvensional juga memerlukan penggunaan
energi yang besar, yakni sekitar 3800-5000 kwH.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini akan merancang sebuah
asrama mahasiswa berbasis co-living dan desain pasif yang bertujuan untuk
mengurangi pemborosan ruang dan energi, serta menyediakan hunian yang
terjangkau dan nyaman bagi para mahasiswa berpendapatan rendah.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Data mengenai profil mahasiswa perantauan, perekonomian, dan kebutuhan
hunian mereka akan dikumpulkan melalui survei dan wawancara. Selain itu, studi
literatur juga akan dilakukan untuk memahami konsep co-living dan desain pasif
serta aplikasinya dalam pengembangan asrama mahasiswa.
Hasil dari penelitian ini diharapkan adalah rancangan asrama mahasiswa yang
efisien dalam penggunaan ruang dan energi, dengan harga sewa yang
terjangkau bagi mahasiswa berpendapatan rendah.
Collections
- Architecture [3718]