Studi Kuantitatif Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penggunaan Antiplatelet dan Antikoagulan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
Latar belakang: Antiplatelet dan antikoagulan merupakan golongan obat yang
dapat mencegah pembentukan trombus. Salah satu komplikasi yang dapat dialami
oleh pasien Covid-19 adalah problem trombotik yang dilaporkan dialami oleh 31%
pasien.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antiplatelet
dan antikoagulan berdasarkan jenis dan kuantitas serta perbedaan penggunaannya
secara kuantitatif antara sebelum dan selama pandemi Covid-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan data retrospektif penggunaan antiplatelet dan
antikoagulan periode 2019-2023 yang diperoleh dari SIM Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode
Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan Drug
Utilization 90% (DU90%). Analisis statistik untuk mengetahui perbedaan
penggunaan antiplatelet dan antikoagulan sebelum dan selama pandemi Covid-19
dilakukan dengan uji Independent Sample T-test.
Hasil: Rata-rata kuantitas penggunaan antiplatelet dan antikoagulan sebelum
pandemi berturut-turut 391,65 DDD/100 HR dan 88,25 DDD/100 HR serta selama
pandemi berturut-turut 390,87 DDD/100 HR dan 183,20 DDD/100 HR. Asam
asetilsalisilat dan heparin sodium merupakan antiplatelet dan antikoagulan yang
konsisten masuk dalam DU90% selama periode 2019-2023. Hasil analisis statistik
menunjukkan nilai signifikansi antiplatelet 0,90 dan antikoagulan 0,062.
Kesimpulan: Penggunaan antiplatelet tertinggi di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta periode 2019-2023 yaitu asam asetilsalisilat dan klopidogrel,
sedangkan penggunaan antikoagulan tertinggi adalah heparin sodium dan
enoxaparin. Tidak terdapat perbedaan penggunaan antiplatelet dan antikoagulan
antara sebelum dan selama pandemi Covid-19.
Collections
- Pharmacy [1481]