dc.description.abstract | LatarBelakang : Kesalahpahaman antarprofesi kesehatan membutuhkan adanya
pembelajaran yang terintegrasi berupa IPE. Studi mengenai persepsi IPE telah
banyak dilakukan di berbagai negara. Sementara di Indonesia, penelitian tersebut
hanya melibatkan responden dalam skala dan jumlah responden terbatas.
Tujuan : Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak sebuah perlakuan berupa
workshop terhadap persepsi pembelajaran IPE serta faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain pengukuran berulang berdasarkan
data sekunder pada mahasiswa perguruan tinggi kesehatan dan tenaga kesehatan
melalui kegiatan workshop secara daring dengan rancangan one-group pretest &
posttest design. Pengumpulan data menggunakan kuesioner IEPS versi bahasa
Indonesia dengan 13 item pertanyaan. Analisis data menggunakan uji t-
berpasangan, uji t-independen, dan One-Way ANOVA, serta uji statistik deskriptif
persentil.
Hasil : Penelitian ini melibatkan 523 responden dengan mayoritas berjenis
kelamin perempuan. Secara umum, terdapat perbedaan persepsi IPE yang
signifikan (p<0.001) antara sebelum dan sesudah workshop. Sementara itu, faktor
jenis kelamin dan status peserta menunjukkan (p>0.05) adalah tidak signifikan.
Sebelum pembelajaran IPE, responden dari program studi magister memiliki
persepsi paling tinggi. Terdapat peningkatan persepsi IPE dari 20,8% menjadi
29,1% saat mengikuti pretest dan posttest.
Kesimpulan : Adanya peningkatan nilai rata-rata persepsi IPE sebesar 2,245.
faktor jenis kelamin dan status peserta tidak berkontribusi signifikan.Responden
dari program studisarjana memiliki persepsi paling baik. Terdapat 152 responden
yang memiliki nilai persepsi IPE sangat tinggi. | en_US |