Show simple item record

dc.contributor.authorRizky, Atiqah Fadhilah
dc.date.accessioned2024-07-01T05:22:11Z
dc.date.available2024-07-01T05:22:11Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50638
dc.description.abstractGunungkidul merupakan salah satu kabupaten di provinsi Yogyakarta yang masih memegang teguh pada warisan budaya nenek moyang, sehingga tidak heran jika banyak munculnya organisasi kesenian hingga pengembangan desa budaya oleh pemerintah salah satunya berada di kecamatan purwosari. Kecamatan purwosari terdiri dari 5 desa yaitu giripurwo sebagai desa budaya serta desa lainnya giricahyo, girijati, giritirto, dan desa giriasih masih berstatus desa kantong budaya. Berdasarkan letak geografis, kecamatan ini berbatasan dengan objek wisata pantai parangtritis yang dikenal dengan keindahannya sehingga membuat wisata tersebut memiliki grafik pengunjung yang besar dan membuat objek wisata lain bermunculan. Lokasi perancangan yang dipilih berada di telaga cabe, dengan posisi tidak terlalu jauh dari beberapa objek wisata tersebut sehingga dari segi letak geografis sangat berpontensial dan membuat peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dengan melakukan pengembangan objek wisata pada lokasi perancangan yakni telaga cabe sebagai pemancingan beserta fasilitas pendukung serta perancangan gedung pertunjukan sebagai wadah yang mengakomodasi peran local artist dalam menampilkan kesenian, sehingga besar harapan dapat mewujudkan desa-desa di kecamatan purwosari sebagai desa rintisan budaya. Menilik dari kondisi lingkungan, lokasi perancangan berada di sekitar area hutan. Dimana kesan asri dan alami membentuk suatu citra dari kawasan tersebut. Hal ini menjadi upaya dalam merancang untuk merespon isu-isu yang ada dengan menjadikan ekowisata sebagai tema, dimana menghadirkan “rasa” alami dari alam kedalam rancangan. Melalui pendekatan konsep arsitektur organik, yang diaplikasikan pada gedung pertunjukan dan fasilitas rekreasi, diharapkan dapat menciptakan harmonisasi bangunan dengan lingkungan di sekitarnya, dan arsitektur organik dapat “dirasakan” melalui pengalaman indrawi pengguna.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectGedung Seni Pertunjukanen_US
dc.subjectRekreasien_US
dc.subjectPengalaman Indrawien_US
dc.subjectArsitektur Organiken_US
dc.titlePerancangan Gedung Pertunjukan Tradisional dan Fasilitas Rekreasi di Purwosari Gunung Kidul dengan Pendekatan Arsitektur Organiken_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19512037


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record