| dc.description.abstract | Fenomena kenaikan air laut di Indonesia terasa semakin nyata. Fenomena ini disebabkan karena kondisi pemanasan global di negara tropis yang semakin tidak terkendali. Kondisi kenaikan air laut menyebabkan terjadinya bencana banjir rob di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya adalah Kabupaten Demak, tepatnya di wilayah pesisir Kecamatan Sayung. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi bencana ini adalah pembuatan jalan tol laut yang sekaligus berfungsi sebagai tanggul. Sayangnya, hal tersebut belum cukup meminimalisir dampak bencana banjir rob yang akan dihadapi masyarakat beberapa tahun kedepan. Rumah, fasilitas umum, dan bahkan mata pencaharian utama masyarakat Kecamatan Sayung dapat terancam jika dampak dari bencana banjir rob tidak ditangani dengan tepat. Desa Bendono, salah satu desa di Kecamatan Sayung yang sudah merasakan dampak yang cukup signifikan dari bencana banjir rob sejak tahun 1996. Padahal, wilayah Ini memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata mangrove dan religi. Terlebih lagi, keberadaan tol laut memunculkan potensi baru di Desa Bendono, karena dengan kondisi air yang lebih baik dapat menunjang keberlangsungan mata pencaharian utama masyarakat sebagai nelayan. Ditinjau dari berbagai potensi wilayah tersebut, alangkah lebih baiknya Jika Desa Bendono dibangun dengan wajah baru, sehingga dapat hidup kembali dengan kondisi yang lebih baik beberapa tahun kedepan. Jika dilihat dari kacamata geografi permukaan tanah pada masa depan, Desa Bendono memiliki luasan tanah yang cukup untuk merevitalisasi kampung. Maka dari itu, revitalisasi permukiman berupa kampung vertikal dengan pendekatan Open Building dapat dilakukan. Open Building menjadi solusi untuk mewujudkan keinginan dan kebebasan masyarakat terhadap tempat tinggal mereka, kampung ini juga nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang kehidupan masyarakat Desa Bendono. | en_US |
