Show simple item record

dc.contributor.authorHeruwono, Eko
dc.contributor.authorZaidan, Muhammad Rofi
dc.date.accessioned2024-06-28T04:46:46Z
dc.date.available2024-06-28T04:46:46Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50576
dc.description.abstractAnilin merupakan senyawa yang memiliki rumus kimia C6H5NH2. Anilin ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan pewarna, penguat untuk karet, pembuatan poliuretana, pestisida, dan industri plastik. Dalam bidang farmasi anilin juga banyak digunakan sebagai bahan baku penting dalam sintesis berbagai obat- obatan, termasuk obat penurun demam dan analgesik seperti paracetamol (asetaminofen). Perancangan pabrik Anilin dengan kapasitas 22.000 ton/tahun ini nantinya akan didirikan di daerah Gersik, Jawa Timur diatas lahan seluas 27.300 m2 dan luas bangunan 26.379 m2 pada tahun 2028. Metode yang digunakan untuk pembuatan anilin adalah amonolisis fenol, dimana fenol direaksikan dengan amonia pada suhu tinggi dan terdapat katalis silika alumina untuk membantu berjalannya reaksi tersebut. Reaksi amonolisis fenol yang bersifat kontinyu ini direaksikan di Reaktor Fixed Bed dengan tekanan 16 atm dan suhu operasi 370 oC. Setelah direaksikan di reaktor, dilakukan pemisahan di Separator dengan kemurnian produk 99,8%. Untuk memperoleh anilin sejumlah 22.000 ton/tahun, dibutuhkan setidaknya 80.706,72 ton/tahun Fenol dan 14.626,64 ton/tahun Amonia. Selain itu pabrik ini memiliki unit penunjang yaitu utilitas, unit ini membantu berjalanya proses dengan menyediakan air pendingin sebesar 89.087,63 kg/jam, steam sebesar 5.033,56 kg/jam, udara tekan sebesar 50,97 m3 /jam, listrik sebesar 1222,12 kW. Hasil analisa terhadap kelayakan pabrik diketahui bahwa pabrik Anilin ini memiliki tingkat resiko yang tinggi (high risk) dengan menganalisa besaran pajak 20%, didapatkan Return On Investment (ROI) minimal sebesar 11%, nilai Pay Out Time (POT) maksimal sebesar 5 tahun, dan Break Even Point (BEP) sebesar 40-60%. Setelah menghitung evaluasi ekonomi terhadap pabrik anilin didapat kebutuhan untuk modal tetap sebesar Rp 377.630.315.221, modal kerja sebesar Rp 2.638.448.161.728, Keuntungan sebelum pajak Rp 208.664.671.173,90. Untuk nilai ROI sebelum pajak didapat sebesar 55,26% dan ROI setelah pajak sebesar 44,21%, sementara untuk nilai BEP didapat sebesar 52%, Shut Down Point (SDP) sebesar 43,88%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 14%. Berdasarkan analisa evaluasi ekonomi tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara eknonomi pabrik anilin layak untuk didirikan dan mempunyai potensi yang besar sebagai pemasok kebutuhan fenol baik dari dalam maupun luar negeri.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnilinen_US
dc.subjectAmonolisis Fenolen_US
dc.subjectReaktor Fixed Beden_US
dc.subjectPerancangan Pabriken_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Anilin dari Amonia dan Fenol Kapasitas 22.000 Ton Per Tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521165
dc.Identifier.NIM19521170


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record