Show simple item record

dc.contributor.authorFadhillah, Muhammad
dc.date.accessioned2024-06-24T01:49:18Z
dc.date.available2024-06-24T01:49:18Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50185
dc.description.abstractIslamophobia adalah sebutan yang merujuk pada masyarakat Islam yang dimana mereka memandang Islam sebagai agama yang menyukai kekerasan dan selalu diidentifikasi dengan terorisme. Islamophobia bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori seperti diskriminasi, kekerasan, dan ujaran kebencian, yang membuat terjadinya banyak orang menjadi takut kepada keberadaan Islam dan atau kepada orang yang beragama Islam. Hingga saat ini, Islamophobia menjadi isu internasional. Di Swedia, rasisme dan diskriminasi terhadap umat Islam terjadi karena berbagai faktor yang dilatar belakangi oleh kehidupan masyarakat dan pemerintah setempat. Dalam Islamophobia di Swedia ini, akan ditinjau menggunakan konsep struktural Islamophobia oleh Dr. Naved Bakali. Struktural Islamophobia disini didefinisikan jika negara membuat kebijakan untuk menundukkan dan menindas umat Islam, melalui undang-undang, dan kebijakan. Selain itu, aktor individu maupun kelompok yang tidak berkaitan dengan negara, juga melancarkan aksi terhadap umat Islam, seperti media yang memainkan perannya dengan menimbulkan stereotip negatif dan stigma buruk. Dua hal dalam konsep tersebut mempengaruhi adanya Islamophobia di Swedia pada tahun 2018- 2023.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectIslamophobiaen_US
dc.subjectSwediaen_US
dc.subjectPemerintahen_US
dc.subjectMediaen_US
dc.subjectStruktural Islamophobiaen_US
dc.titleFaktor-faktor Islamophobia di Swedia Pada Tahun 2018- 2023 dalam Perspektif Struktural Islamophobiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20323339


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record