Persepsi Tentang Alat Kontrasepsi Pada Masyarakat Kecamatan Ngaglik
Abstract
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar
keempat di dunia yang berpotensi menyebabkan berbagai permasalahan seperti
kesenjangan sosial yang tinggi, kemiskinan, dan kepadatan penduduk yang tidak
merata. Hal ini membuat pemerintah terus berupaya untuk menekan laju
pertumbuhan jumlah penduduk tiap tahunnya dengan program KB. Provinsi D.I.Y
menjadi salah satu provinsi yang mengikuti program KB dari pemerintah dengan
jumlah pengguna alat kontrasepsi sebanyak 51,73% pada tahun 2022. Kabupaten
Sleman merupakan kabupaten dengan jumlah Peserta KB Usia Subur yang
menggunakan KB aktif dengan jumlah terbanyak di wilayah D.I.Y. Meskipun memiliki
jumlah PUS yang terbanyak, tetapi jumlah pasien yang sering konsultasi terkait KB
masih jarang.Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terkait program KB serta membantu tercapainya tujuan program KB, penelitian
mengenai persepsi tentang alat kontrasepsi pada masyarakat Kecamatan Ngaglik ini
perlu dilakukan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui persepsi tentang alat kontrasepsi pada masyarakat
Kecamatan Ngaglik.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pendekatan studi
kasus. Informan penelitian ditentukan menggunakan purposive sampling dengan
maximum variation. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam.
Wawancara dilakukan pada masyarakat dan petugas kesehatan berwenang. Total
informan sebanyak 10 orang.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwasannya persepsi masyarakat
Kecamatan Ngaglik terhadap alat kontrasepsi terbagi menjadi beberapa hal.
Pengetahuan informan tentang alat kontrasepsi meliputi fungsi dan tujuannya alat
kontrasepsi, alasan menggunakan alat kontrasepsi terbagi jadi mengatur jarak
kelahiran, menjaga usia subur, serta mencegah kehamilan. Proses pemilihan jenis
alkon terbagi berdasar pengalaman orang terdekat, konsultasi tenaga kesehatan,
serta diskusi bersama keluarga. Jenis kontrasepsi juga mempengaruhi alasannya.
Jenis kontrasepsi terbagi menjadi MKJP dan non-MKJP.
Kesimpulan: Persepsi masyarakat Kecamatan Ngaglik terhadap alat kontrasepsi
sangat bervariatif. Mayoritas informan menggunakan IUD. Masyarakat memilih alat
kontrasepsi berdasarkan beberapa faktor, termasuk kelebihan dan kekurangannya.
Collections
- Medical Education [2418]