dc.description.abstract | Latar Belakang: Empati merupakan kemampuan untuk merasakan atau
memposisikan dirinya menjadi orang lain yang penting dimiliki oleh mahasiswa
Fakultas Kedokteran yang akan berhadapan langsung dengan pasien. Akan
tetapi, penelitian menunjukkan adanya penurunan empati pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran. Tingkat empati dapat dipengaruhi oleh kualitas hidup yang
merupakan prediktor kondisi psychological well-being seseorang.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
psychological well-being dan tingkat empati mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia (FK UII).
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan September
2023 sampai Januari 2024. Terdapat 288 responden yang memenuhi kriteria
inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi pada penelitian ini. Data
penelitian didapatkan dari kuesioner Ryff’s Psychological Well-being Scale dan
Interpersonal Reactivity Index. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat
dan uji hipotesis menggunakan chi-square.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan 272 mahasiswa (94,4%) memiliki tingkat
psychological well-being sedang, 15 mahasiswa (5,2%) tingkat psychological
well-being tinggi dan hanya 1 mahasiswa (0,3%) dengan tingkat psychological
well-being rendah. Distribusi tingkat empati menunjukkan 214 mahasiswa
(74,3%) memiliki tingkat empati sedang, 56 mahasiswa (19,4%) tingkat empati
rendah dan 18 mahasiswa (6,3%) tingkat empati tinggi. Hubungan antara
psychological well-being dan tingkat empati menunjukkan hubungan yang
signifikan (p<0,000 dan r=0,260 )
Simpulan: Mayoritas mahasiswa FK UII memiliki tingkat psychological well-
being dan empati sedang. Terdapat hubungan bermakna antara psychological
well-being dan tingkat empati dengan korelasi | en_US |