dc.description.abstract | Latar Belakang: Penuaan dapat dipicu oleh adanya stress oksidatif. Umbi garut
(Maranta arundinacea) memiliki kandungan antioksidan dan flavonoid yang
berpotensi dalam mengurangi efek stress oksidatif yang mengakibatkan penuaan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung umbi garut
terhadap gambaran histomorfometri testis pada mencit Mus musculus Balb/C yang
diinduksi penuaan menggunakan D-Galaktosa.
Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh pemberian tepung umbi garut terhadap
histomorfometri testis terutama tubulus seminiferous pada mencit yang diinduksi
D-Galaktosa.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian true experimentel post tes
group design. Subjek penelitian berasal dari mencit Mus musculus Balb/C yang
terdiri dari 4 kelompok KS (kontrol sehat), KN (kontrol negative induksi D-
Galaktosa), P1 (induksi D-Galaktosa dan umbi garut 45%), dan P2 (induksi D-
Galaktosa dan umbi garut 60%). Induksi D-Galaktosa dilakukan dengan
menggunakan D-Galaktosa sondase. Tikus diperiksa untuk MDA, serum darah
dan organ testis, kemudian persiapan histologis dibuat dengan pewarnaan
Hematoxylin-Eosin (HE). Kerusakan sel testis diamati di bawah mikroskop.
Hasil: Rata-rata skor kerusakan sel tubulus seminiferous berturut turut pada KN,
KS, P1, dan P2 adalah 0,63±0.044, 0,47±0.066, 0,63±0.037 dan 0,46±0.067. Uji
One-Way ANOVA menunjukkan nilai p=0,002.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh dari pemberian tepung umbi garut terhadapt
gambaran histomorfometri testis yang diinduksi penuaan menggunakan D-
Galaktosa | en_US |