dc.description.abstract | Dimetil eter (DME) merupakan senyawa turunan eter yang paling sederhana
dengan rumus molekul C2H6O dan memiliki aplikasi yang sangat luas di industri,
dimana potensi terbesarnya adalah sebagai sumber energi alternatif, misalnya
sebagai campuran untuk LPG. Senyawa ini dapat disintetis melalui proses dehidrasi
metanol yang menghasilkan DME dan air. Proses yang dilakukan adalah reaksi
dehidrasi metanol pada fasa gas dalam reaktor fixed bed multitube dengan katalis γ-
alumina. Kondisi reaksi yang digunakan adalah tekanan 13,7 atm dan suhu 320oC.
Reaktor bekerja secara adiabatis, dengan reaksi yang bersifat eksotermis.
Selanjutnya dimetil eter yang dihasilkan dipisahkan dengan menara distilasi untuk
menghasilkan distilat dengan kemurnian 99,99% sebanyak 44.000 ton/tahun.
Sedangkan hasil bawah menara distilasi dipisahkan lebih lanjut pada menara
distilasi selanjutnya untuk recovery metanol dan dikembalikan sebagai arus recycle.
Bahan baku yang digunakan adalah metanol dengan kemurnian 99,85%wt
sebanyak 61.604,53 ton/tahun. Kebutuhan air sebanyak 11,67 kg/jam. Pabrik ini
akan didirikan di Kawasan Industri Bontang, Kalimantan Timur. Jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan di pabrik ini yaitu sebanyak 145 orang. Pabrik ini
dikategorikan low risk ditinjau dari bahan baku yang digunakan, proses yang
dilalui, pabrik DME lain yang sudah berdiri. Berdasarkan hasil dari evaluasi
ekonomi menunjukan bahwa Percent Return of Invesment (ROI) sebelum pajak
yaitu 22,01% dan setelah pajak yaitu 15,41 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak
yaitu 3,12 tahun dan setelah pajak 3,94 tahun. Break Event Point (BEP) yaitu 48,83
%, Shut Down Point (SDP) yaitu 20,94%, dan Discounted CashFlof rate (DCFR)
yaitu 11,55%. Berdasarkan hasil dari keseluruhan tinjauan yang dilakukan dimulai
dari ketersediaan bahan baku, kondisi operasi proses dan hasil evaluasi ekonomi
dapat disimpulkan bahwa pabrik Dimetil Eter yang dirancang dengan kapasitas
44.000 ton/tahun layak untuk didirikan. | en_US |