Show simple item record

dc.contributor.authorAkmal, Masbaktul
dc.date.accessioned2024-06-12T02:43:05Z
dc.date.available2024-06-12T02:43:05Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49964
dc.description.abstractKawin paksa seakan menjadi permasalahan yang kerap terjadi hingga saat ini, padahal dalam melangsungkan perkawinan diperlukan asas saling kerelaan, namun hal tersebut masih kerap diabaikan oleh beberapa orang tua hanya karena alasan budaya atau aib bagi keluarga, berdasarkan fenomena tersebut bagaimana pandangan Hukum Positif dan Mazhab Syafi’i serta bagaimana implementasinya dalam pandangan Maqāsid Syarī’ah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan normatif yuridis dengan cara memahami dan menganalisis pandangan Hukum Positif dan Mazhab Syafi’i serta Maqāsid Syarī’ah dalam pelaksanannya berdasarkan konten analisis (content analysis). Hukum Positif memperhatikan hak kerelaan calon mempelai perempuan untuk melangsungkan, diatur dalam UU Perkawinan, KHI, dan UU Perlindungan Anak, sedangkan Mazhab Syafi’i bisa menggunakan hak ijbar tanpa persetujuan sang anak perempuan, oleh karena itu jika dipandang dari perspektif Maqāsid Syarī’ah, kedua memiliki kekurangan, Hukum Positif tidak memenuhi pemeliharaan agama dari akibat MBA (marriage by accident), sedangkan Mazhab Syafi’i tidak memenuhi pemeliharaan agama karena pernikahan dini cenderung menyebabkan gangguan psikologis anak dikarenakan ketidak siapan untuk menikah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerjodohan Anaken_US
dc.subjectMaqāsid Syarī’ahen_US
dc.subjectHukum Positifen_US
dc.subjectMazhab Syafi’ien_US
dc.titlePerjodohan Anak Gadis di Bawah Umur Perspektif Hukum Positif dan Mazhab Syafi’ien_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17421157


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record