| dc.description.abstract | Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang termasuk lima besar negara
dengan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) terbanyak di dunia. Proses penuaan
lansia menyebabkan terjadinya penurunan fungsi tubuh. Diabetes mellitus (DM)
termasuk komponen sindrom metabolik, yang mana prevalensinya meningkat
seiring dengan bertambahnya usia. Peningkatan kadar asam urat telah
diperkirakan berhubungan dengan DM. Jika kadar asam urat dalam tubuh tinggi,
dapat masuk ke dalam sel, berperan sebagai oksidan, kemudian bertindak sebagai
faktor risiko kejadian DM tipe 2. Oleh karena hasil studi sebelumnya inkonsisten,
perlu penelitian mengenai hubungan kadar asam urat dengan glukosa darah pada
pra-lansia dan lansia.
Tujuan Penelitian: Mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar asam
urat dengan kadar glukosa darah pada pra-lansia dan lansia di Paguyuban
Pensiunan Universitas Islam Indonesia
Metode Penelitian: Penelitian observasional ini menggunakan rancangan
penelitian analitik dan teknik pengambilan data secara potong lintang. Subjek
penelitian yaitu anggota Paguyuban Pensiunan UII. Setelah pengambilan data,
analisis dilakukan menggunakan software SPSS, menggunakan uji Spearman
dengan melakukan uji hipotesis terlebih dahulu menggunakan Kolmogorov-
Smirnov.
Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik Spearman, didapatkan korelasi yang
signifikan (p = 0.001) dengan kekuatan korelasi yang cukup kuat (r =0.416) dan
koefisien determinasi 17.3% antara kadar asam urat dengan kadar glukosa darah
pada pra-lansia dan lansia di Paguyuban Pensiunan UII. Kelompok pra-lansia (r =
0.483) memiliki korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kelompok lansia (r
= 0.409).
Simpulan: Kadar asam urat dan glukosa darah pada pra-lansia dan lansia
memiliki korelasi yang signifikan dan cukup kuat. Sifat korelasi adalah positif,
semakin tinggi kadar asam urat maka semakin tinggi juga kadar glukosa darah
puasa. | en_US |
