dc.description.abstract | Pembangunan Gedung B Rumah Sakit Muhammadiyah Semarang direncanakan menggunakan pondasi tiang bor ukuran 60 cm dengan kedalaman tiang 16 m di bawah muka tanah. Pondasi adalah salah satu elemen penting dalam
sebuah bangunan, pondasi berfungsi untuk meneruskan beban struktur yang ada
diatasnya ke lapisan tanah di bawahnya. Setiap pondasi dituntut mampu
mendukung beban sampai batas keamanan yang telah direncanakan, termasuk
mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Peneliti merencanakan ulang
pondasi tiang bor di lapangan diganti menggunakan pondasi tiang pancang. Peneliti
memiliki tujuan untuk mengetahui kapasitas dukung dan penurunan tiang pancang
dalam menahan struktur di atasnya. Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan 3 variasi dimensi, yaitu
diameter 40 cm, 50 cm, dan 60 cm dengan kedalaman 14 meter. Perhitungan
kapasitas dukung tiang pancang menggunakan metode Mayerhoff dan Luciano
Decourt berdasarkan data N-SPT. Hasil analisis kapasitas dukung kelompok tiang metode Mayerhoff diameter
40 cm, 50 cm, dan 60 cm, diperoleh masing – masing sebesar 410,979 ton, 397,838
ton, dan 543, 288 ton. Metode Luciano Decourt masing – masing sebesar 415,154
ton, 383,074 ton, dan 500,152 ton. Hasil analisis penurunan kelompok tiang
pancang metode Mayerhoff dengan diameter 40 cm, 50 cm, dan 60 cm diperoleh
masing – masing 0,033 m, 0,040 m, dan 0,046 m. Metode Luciano Decourt masing
– masing sebesar 0,036 m, 0,037 m, dan 0,041 m. Berdasarkan data yang diperoleh
maka dipilih variasi tiang pancang diameter 60 cm dengan jumlah 2 tiang dalam 1
kelompok tiang. Pemilihan alternatif ini berdasarkan nilai kapasitas dukung dalam
batas aman dan nilai penurunan masih termasuk dalam batas izin sesuai SNI 8460
– 2017. | en_US |